Jumat, 15 Februari 2013
DISENTRI merupakan penyakit gangguan pada usus
Bulan berakhiran "ber-ber" sudah identik dengan bulan-bulan yang akan diwarnai dengan curah hujan yang tinggi. Selain membawa berkat atau rahmat, hujan pun bisa menyebabkan beragam masalah, terutama masalah sanitasi. Dibeberapa daerah yang kerap dilanda banjir, seperti Jakarta. Hujan menjadi momok tahunan. Disebut sebagai momok karena tidak hanya menenggelamkan segala sesuatu, tapi menimbulkan gangguan kesehatan dan wabah penyakit. Salah satunya adalah penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan.
Apa saja jenis-jenis penyakit disistem pencernaan manusia? Akan lebih cepat menyebutkan tipus, tukak lambung (maag), atau diare. Disentri seolah-olah " kalah populer " dengan penyakit saluran pencernaan lainnya. Padahal, penyakit yang juga dikenal dengan nama flu perut ini bukanlah penyakit yang " tidak kalah merugikan".
Gangguan Usus
Kata disentri berasal dari bahasa Yunani, yakni gabungan dari kata dys yang berarti gangguan dan kata enteron yang bermakna usus. Jadi secara sederhana, disentri merupakan penyakit gangguan pada usus. Gangguan itu ditandai dengan beberapa gejala, yakni perut sakit, buang air besar dengan tinja berdarah dan lendir, diare encer tetapi volumenya sedikit, dan nyeri saat buang air besar. Tak heran bila disentri dikenal banyak orang dengan nama diare akut.
Gejala-gejala itu mengindikasikan adanya peradangan di daerah usus besar. Ada dua penyebab yang dikenal umum, yakni bakteri dan parasit. Karena itulah dikenal dua jenis disentri dalam dunia kedokteran, yakni disentri basiler (bakteri yang berbentuk batang) dan disentri amoeba (sejenis parasit).
Disentri basiler disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella dan menyerang secara tiba-tiba dalam kurun dua hari setelah kemasukan Shigella. Awalnya, penderita disentri basiler akan mengalami demam, mual dan muntah, serta tidak nafsu makan. Setelah itu, penderita akan buang air besar dengan tinja berdarah, berlendir, bahkan bernanah. Pasien juga akan mengalami perut nyeri dan kejang. Yang paling mendatangkan iba adalah kondisi pasien yang menjadi lemas, kurus, dengan kelopak cekung karena kekurangan cairan tubuh. Maklum, penderita akan mengeluarkan diare encer sebanyak 20 sampai 30 kali dalam sehari. Bila tidak diatasi, dehidrasi ini pula yang dapat merenggut nyawa si penderita.
Jenis yang kedua adalah disentri amoeba yang terutama berkembang didaerah tropis seperti Indonesia. Yang menjadi penjahatnya adalah parasit Ethamoeba hystolytica yang hidup dalam usus besar. Parasit ini memiliki dua bentuk yakni yang bergerak dan tak bergerak. Parasit yang tak bergerak tidak menimbulkan gejala sedangkan yang bergerak akan menyebabkan mulas, perut kembung, diare mengandung darah dan bercampur lendir, walau frekuensinya tidak terlalu sering. Ada yang suhu badannya meningkat, tetapi ini hanya dialami oleh sebagian penderita disentri amoeba. Gejala-gejala itu disebabkan oleh pergerakan parasit yang menyerang usus penderita.
Fatal Tanpa Perawatan Ideal
Kondisi terburuk disentri amoeba adalah komplikasi amoeba (tumor amoeba) pada usus besar, perforasi usus (usus berlubang), infeksi selaput rongga perut, dan abses di hati. Bahkan pernah ada kasus abses di otak, kelainan di paru-paru, alat kelamin dan saluran kencing. Inilah yang mendatangkan kematian bagi si penderita disentri amoeba. Bahkan, penyakit ini menepati urutan ketiga dalam kategori kematian yang disebabkan oleh parasit.
Ada pula disentri yang disebabkan beberapa jenis Salmonella juga dapat menyebabkan disentri. Salmonella yang dimaksud adalah bukan jenis Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi yang merupakan penyebab demam tifoid (tipus). Dan belakangan diketahui pula jenis Campylobacter juga menyebabkan disentri. Bakteri Enteroinvasive E.coli juga tergolong penyebab utama diare akut ini (disentri), namun sulit diperiksa secara rutin karena membutuhkan biaya yang besar.
Yang lebih jahat lagi, penyakit disentri ini, entah jenis mana pun, lebih banyak menyerang anak-anak. Namun, bukan berarti orang dewasa tidak akan terkena. Karena itu, Anda wajib melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah disentri menyerang anggota keluarga Anda.
Biasakan Cuci Tangan
Langkah yang utama adalah menjalankan pola hidup sehat. Ini dapat dijalankan dengan menjaga kebersihan lingkungan, makanan, dan minuman. Setiap orang juga harus membersihkan tangan dengan baik setelah membuang air besar atau pun sebelum memegang makanan yang hendak dimakan. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan ini harus dibiasakan semenjak kecil, layaknya kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur atau sesudah makan.
Lalu, bagaimana bila Anda atau orang terdekat Anda sudah menunjukkan beberapa gejala penyakit ini? Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mendatangi dokter terdekat. Jangan menunda-nunda karena ini berkaitan dengan nyawa si penderita.
Dokter yang dipercaya akan memberikan obat yang tepat. Namun, bukan berarti si penderita tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi suplemen kesehatan yang akan mengoptimalkan usaha tubuh si penderita dalam melawan disentri yang menyerangnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar