Selamat Datang di faikblogshare.com, semoga bermanfaat dan menjadi amal saleh bagi kita semua.Aminn.^_^

Sabtu, 17 Maret 2012

MANFAAT TIDUR DAN RAHASIANYA

Alloh SWT. berfirman :

" Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan. " ( An-Naba' : 9-11 ).

Dan, diantara penjagaan Alloh atas manusia adalah Dia menjadikan tidur untuk istirahat. Kantuk akan menyerang mereka, dan tidur memutus mereka dari akal pikiran dan segala aktifitas. Tidur menjadikan mereka dalam kondisi tidak mati dan tidak pula hidup, kondisi yang menjamin istirahatnya jasad dan syaraf mereka, menggantikannya dari energi yang telah dicurahkan dalam kondisi jaga ( tidak tidur ), jerih payah dan kesibukan dengan urusan dunia.

Semua ini sempurna prosesnya dengan cara yang menakjubkan yang tidak bisa dipahami oleh manusia akan hakikatnya. Juga, tidak mungkin diketahui bagaimana bisa sempurna keberadaannya. Ia dalam keadaan terjaga ( sadar ) tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi, dan ia pun dalam keadaan tidur juga tidak tahu kondisi tersebut, juga tidak mampu menelaahnya. Itu adalah rahasia diantara rahasia pembentukan makhluk hidup. Tak seorangpun mengetahuinya kecuali Dzat yang menciptakan hidup ini. Dia membiarkan rahasia itu berada padanya. Tidaklah makhluk bernyawa mampu bertahan dari tidur, kecuali hanya beberapa waktu saja. Bila ia dipaksa benar-benar dengan faktor dari luar dirinya agar ia tetap tidak tidur, pastilah ia akan binasa.

Dalam tidur terdapat rahasia-rahasia yang tidak menerima kebutuhan jasad dan syaraf. Tidur adalah perdamaian ruh dari pergulatan hidup yang keras, gencatan yang menghinggapi seseorang, sehingga ia meletakkan senjata dan perisainya, setuju atau tidak setuju, ia menyerah untuk masa perdamaian dan keamanan. Perdamaian yang dibutuhkan seseorang layaknya kebutuhannya pada makanan dan minuman.

Ini terjadi mirip mukjizat dalam sebagian kondisi, dimana kantuk menyerang kelopak mata, sedang ruh terasa berat, syaraf tegang, jiwa terganggu, hati gelisah. Sepertinya rasa kantuk ini dan terkadang tidak lebih dari beberapa saat merupakan perubahan dan pembaharuan secara sempurna, tidak semata untuk kekuatan dirinya tapi juga untuk kondisi jiwanya. Sepertinya ia ada, hidup dan bangun dalam kondisi baru. Mukjizat ini sungguh terjadi dengan bentuk nyata pada kaum muslimin yang kelelahan dalam perang Badar dan perang Uhud. Alloh pun mengaruniai mereka rasa kantuk, Dia ( Alloh ) berfirman :

" (Ingatlah), ketika Alloh menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya..." ( Al- Anfal : 11 )

" Kemudian setelah kamu berduka cita, Alloh menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan daripada kamu..." ( Ali Imron : 154 )

Juga sebagaimana terjadi pada kebanyakan orang dalam kondisi serupa. Istirahat ini, yaitu keterputusan dari akal pikiran dan aktifitas dengan tidur, adalah kebutuhan diantara kebutuhan pembentukan makhluk hidup, rahasia diantara rahasia kemampuan Dzat yang mencipta, nikmat diantara nikmat Alloh yang tidak seorang pun bisa memberikannya kecuali Dia.

Memperhatikan fenomena tidur ini dalam perspektif Qur'ani akan mengingatkan hati pada keistimewaan-keistimewaan Dzat-Nya pada tangan yang telah membiarkan keberadaanya, dan akan menyentuhnya dengan sentuhan yang membangkitkan perenungan, tadabbur dan pengaruh yang mendalam.

Dan, diantara penjagaan Alloh juga, Dia menjadikan gerak alam itu selaras dengan gerak makhluk hidup. Sebagaimana Dia meninggalkan pada manusia rahasia tidur dan istirahat setelah bekerja dan beraktifitas. Dia juga meninggalkan dalam alam ini fenomena malam agar menjadi pakaian yang menutupi dengannya sempurnalah gerak dan aktifitas. Dengan itu selaraslah ciptaan Alloh. Alam ini adalah lingkungan yang cocok untuk makhluk hidup sesuai dengan kekhususan-kekhususan yang ada pada manusia. Dan, makhluk hidup dibekali dengan struktur yang bersesuaian dalam gerakannya dan kebutuhannya bersama apa yang di tinggalkan dalam alam semesta berupa kekhususan-kekhususan dan kesesuaian. Semua ini muncul dari buah tangan Dzat yang mampu berinovasi, teratur serapi-rapinya.

Sabtu, 03 Maret 2012

ANTARA SABAR DAN SAKIT

Barangsiapa yang ingin selamat dari siksa Allah swt., memperoleh pahala dan anugerah rahmat-Nya serta masuk surga-Nya, maka hendaklah ia menahan hawa nafsunya dari kesenangan-kesenangan dunia dan bersabar terhadap penderitaan dan musibah yang menimpanya.

Allah SWT., berfirman dalam surah Ali Imron ayat 146:

Yang artinya: " Allah menyukai orang-orang yang sabar. " (QS. Ali Imron: 146)

Sabar itu dapat dikualifikasikan dalam tiga kategori, yaitu:

  1. Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt.
  2. Sabar dalam menjauhi larangan-larangan Allah swt.
  3. Sabar terhadap musibah.
Orang yang bersabar dalam menjalankan ketaatan dan kebaktian kepada Allah swt., maka besuk pada hari kiamat, Allah memberikan kepadanya tiga ratus derajat di surga. Jarak dari setiap derajat, seluas antara langit dan bumi. Orang yang bersabar dalam menjauhi dan meninggalkan larangan-larangan Allah, maka besok pada hari kiamat Allah swt. akan memberikan kepadanya enam ratus derajat. Jarak dari setiap derajat seluas antara langit ke tujuh (langit yang tertinggi) dan bumi yang tujuh (bumi yang terbawah). Sedangkan bagi orang yang bersabar dalam mengadapi musibah, maka Allah akan memberikan kepadanya seratus derajat di surga. Jarak setiap derajat, seluas antara Arasy dan Bumi.

Dikisahkan, bahwa Nabi Zakaria as. berlari dari kejaran orang-orang Yahudi, namun mereka tetap mengejar mengikuti jejaknya. Ketika mereka telah mendekatinya, Nabi Zakaria yang melihat sebuah pohon yang ada didepannya, dia berkata pada pohon itu: "Hai pohon, masukanlah aku kedalammu." Maka pohon itu menjadi terbelah, sehingga Nabi Zakaria as. dapat masuk kedalamnya, setelah ia masuk kedalamnya pohon itu, terkatup dan menutup kembali dan Nabi Zakaria bersembunyi didalamnya. Iblis yang menyaksikan peristiwa itu memerintahkan kepada orang-orang Yahudi yang mengejar Nabi Zakaria untuk menggergaji membelah pohon itu agar Nabi Zakaria terpotong dan terbelah, sehingga mati didalamnya. Mereka benar-benar melakukan apa yang diperintahkan oleh Iblis. Hal itu terjadi karena Nabi Zakaria mengandalkan pohon itu, bukan pada Allah swt. sehingga menyebabkan kebinasaannya. Dia mati terbelah menjadi dua dengan gergaji.

Sebagaimana halnya hadits yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau bersabda: " Tidaklah ada seorang hamba pun yang tertimpa musibah, lalu dia berserah diri kepada-Ku (Allah), kecuali Aku (Allah)akan memberikan (permintaannya) sebelum ia memintanya dan Aku (Allah) akan mengabulkan (permohonannya) sebelum ia berdo'a memohon kepada-Ku. Dan tidak ada seorang hamba pun yang tertimpa musibah, lalu ia bergantung kepada makhluk selain Aku, kecuali Aku tutup pintu-pintu langit (rahmat) baginya."

Ketika penggergajian kayu yang didalamnya ada Nabi Zakaria as. tersebut, sampai pada otaknya, dia berteriak menjerit kesakitan. Lalu dikatakan kepadanya:" Hai Zakaria, sesungguhnya Allah berfirman kepadamu, 'Mengapa Anda tidak bersabar menghadapi musibah sakit dan berkata aduh?Seandainya Anda mengatakannya sekali lagi, maka Aku akan mengeluarkan namamu dari daftar para nabi." Maka Nabi Zakaria menggigit bibirnya, bersabar menahan rasa sakit, hingga mereka benar-benar membelahnya menjadi dua.

Oleh sebab itu, bagi orang yang berakal wajib bersabar dalam menghadapi musibah dan tidak mengadukannya pada manusia, agar dia selamat dari adzab dunia dan akhirat. Karena musibah atau ujian yang paling berat adalah yang ditimpakan kepada para nabi dan wali (kekasih)-Nya.

AL-KHAUF ( TAKUT )


Dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: " Allah swt. telah menciptakan malaikat dengan memiliki sayap. Sebuah sayap dibelahan timur, dan sayap yang satunya lagi berada dibelahan barat dunia. Kepalanya berada dibawah Arasy, sementara kedua kakinya menginjak dibumi yang ketujuh ( bumi yang paling bawah ). Ia memiliki bulu-bulu sebanyak jumlah bilangan makhluk Allah swt. Apabila ada orang laki-laki atau perempuan dari umatku yang membaca sholawat kepadaku, maka Allah swt. memerintahkan kepada malaikat itu agar menyelam ke dalam lautan cahaya dibawah Arasy. Kemudian ia keluar dari dalam lautan cahaya itu sambil mengibas-ngibaskan sayapnya. Maka meneteslah percikan-percikan air cahaya dari setiap bulunya. Allah swt. menjadikan dari setiap percikan itu sebagai malaikat yang beristighfar ( memohonkan ampun ) baginya ( orang yang membaca sholawat tersebut ) sampai hari kiamat "

Allah swt. berfirman:

yang artinya:
" Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ". (QS. Al-Hasyr: 18)

Maksudnya, takutlah kepada Allah dan taatilah Dia ( Allah ), bersedekahlah dan beramallah dengan penuh ketaatan agar supaya kamu dapat memetik buah pahalanya kelak dihari kiamat. Para malaikat, bumi, langit, waktu siang dan malam akan memberikan kesaksian terhadap apa yang dikerjakan oleh manusia keturunan Adam, baik mengenai kebaikan maupun kejahatan, yang berupa ketaatan maupun kemaksiatan. Bahkan anggota-anggota tubuhnya juga akan memberikan kesaksian yang dapat memberatkannya. Sementara bumi memberikan kesaksian yang menguntungkan orang yang beriman dan orang yang zuhud. Dalam kesaksian itu ia menyatakan: " Dia (orang mukmin) telah menyembah Tuhan Yang Maha Tinggi ( Allah ), diatasku, dia berpuasa, berhaji, dan berjihad di jalan Allah swt. ". Mendengar kesaksian itu, bergembiralah orang yang beriman dan orang yang zuhud.

Dan bumi juga memberikan kesaksian yang memberatkan orang kafir dan orang yang durhaka. Dia berkata: " Dia (orang kafir) telah berlaku musyrik diatas ku, dia berzina, dan makan barang yang haram ". Sehingga alangkah celakanya bila Tuhan Yang Maha Penyayang diantara para penyayang, menyelesaikan persoalan hisab dengan seadil-adilnya.

Orang mukmin yang sejati ialah orang yang takut kepada Allah swt. dengan seluruh organ dan anggota tubuhnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Laits, bahwa takut kepada Allah dapat dilihat indikasinya dalam tujuh hal berikut ini:

1. Lidahnya: Orang yang takut kepada Allah, selalu berusaha mencegah lidahnya dari berbohong, menggunjing, mengadu domba, membual dan mengobral perkataan yang tidak berguna. Ia akan menjadikan lidahnya sibuk untuk selalu zikir kepada Allah swt., membaca Al-quran, berdiskusi dan mengkaji ilmu.

2. Hatinya: Orang yang takut kepada Allah. tidak akan mengeluarkan rasa permusuhan, kebohongan, dan kedengkian dari dalam hatinya. Karena kedengkian itu dapat merusak kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah saw.: yang artinya; " Sesungguhnya dengki itu akan membakar hangus kebaikan, sebagaimana api yang membakar kayu bakar ". Ketahuilah, bahwa dengki itu termasuk penyakit hati yang sangat berbahaya. Dan semua penyakit hati, tidak dapat disembuhkan melainkan dengan ilmu dan amal.

3. Penglihatannya: Orang yang takut kepada Allah, tidak akan melihat pada yang haram, baik mengenai makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya. Dia tidak memandang dunia dengan nafsu ambisi dan keinginannya, tetapi dia memandangnya untuk mengambil pelajaran dan ibrah. Dia tidak memandang pada sesuatu yang tidak halal dilihat olehnya. Rasulullah saw. bersabda: " Barangsiapa yang memenuhi matanya dengan sesuatu yang haram, maka Allah akan memenuhi matanya dengan api neraka, kelak dihari kiamat.

4. Perutnya: Orang yang takut kepada Allah, tidak akan memasukkan makanan yang haram kedalam perutnya, karena yang demikian itu adalah dosa yang besar. Rasulullah saw. bersabda: " Apabila sesuap nasi jatuh kedalam perut anak cucu Adam, maka malaikat yang ada dibumi dan dilangit melaknatinya selama suapan makanan itu berada dalam perutnya dan kalau ia mati dalam keadaan demikian, maka tempatnya adalah neraka Jahannam ".

5. Tangannya: Orang yang takut kepada Allah, tidak mau menerima sesuatu yang haram, tetapi selalu berusaha untuk menggapai dan meraih yang mengandung unsur ketaatan dan dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Diriwayatkan dari Ka'ab bin Akhbar, ia berkata: " Allah swt. menciptakan suatu perkampungan dari zabarjad yang berwarna hijau. Dalam perkampungan itu terdapat seribu rumah, didalam sertiap rumah terdapat seribu kamar. Tidak ada yang dapat menempati tempat yang indah itu kecuali seseorang yang apabila disodorkan atau ditawarkan kepadanya sesuatu yang haram dia menolak dan meninggalkannya, karena takut kepada Allah swt. "

6. Kedua kakinya: Orang yang takut kepada Allah tidak akan melangkahkan kakinya untuk berjalan dalam kemaksiatan kepada Allah. Tetapi kakinya digunakan berjalan dalam ketaatan kepada Allah dan mencari keridhoan-Nya dan berjalan kearah kebaikan, bergaul bersama ulama dan orang-orang sholeh.

7. Ketaatannya: Orang yang takut kepada Allah. selalu mengorientasikan segala aktifitas ketaatan dan kesalehannya hanya untuk mencari keridhoan Allah, menjahui sifat riya' dan kemunafikan.
Jika seseorang telah melakukan yang demikian itu, maka ia termasuk dalam kategori orang-orang yang sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt. dalam surah Az-Zukhruf ayat 35:

Yang artinya: " Dan kehidupan akhirat itu disisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa ".

Mereka berada didalam surga yang penuh dengan kenikmatan, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt. dalam surah Al-Hijr ayat 45 berikut ini:

Yang artinya: " Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman dan mata air yang mengalir. " (QS. Al-Hijr: 45)

Dan firman Allah swt.: " Sesungguhnya orang-orang bertaqwa itu berada dalam surga dan kenikmatan. " (QS. Ath-Thur: 17)

Dan firman-Nya: " Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman. " (QS. Ad-Dukhan: 51)

Dari ayat-ayat tersebut dapat diambil pengertian bahwa seakan-akan Allah swt. berfirman: " Sesungguhnya mereka ( orang-orang yang bertaqwa itu ) akan selamat dari neraka besuk dihari kiamat."

Seyogyanya orang yang beriman mengambil posisi tengah antara takut ( khauf ) dan harapan ( raja' ). Dia harus selalu mengharapkan rahmat Allah swt. dan tidak putus asa. Allah swt. berfirman dalam surah Az-Zumar: 53 berikut ini:

Yang artinya: " Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. " (QS. Az-Zumar: 53)

Beribadahlah menyembah Allah, meninggalkan segala perbuatan yang buruk dan bertobat kembali kepada Allah swt.

Diceritakan, bahwa suatu ketika Nabi Daud as. Duduk di majelisnya dengan membaca kitab Zabur, tiba-tiba ia melihat seekor ulat merah ditanah, lalu ia berkata didalam hatinya: " Apa yang dikehendaki Allah swt. dengan ulat ini? " Kemudian Allah mengijinkan kepada ulat itu berbicara: " Wahai Nabi Allah ketika siang Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar), sebanyak seribu kali dalam setiap siang hari. Dan ketika malam Allah swt. memberikan ilham kepadaku untuk membaca: " Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ' alaa aalihi wa shahbihi wa sallam ( Ya Allah, anugrahkan rahmat dan salam kepada Nabi Muhammad seorang Nabi yang ummi dan juga kepada kepada keluarga dan sahabat beliau ), sebanyak seribu kali setiap malam. Lalu bagaimana halnya dengan Anda? Apa yang Anda katakan wahai Nabi Allah, agar aku dapat mengambil sesuatu yang bermanfaat dari Anda."

Atas jawaban ulat itu. Nabi Daud as. merasa menyesal, atas suara hatinya yang bernada meremehkan terciptanya ulat tersebut. Dia menjadi takut kepada Allah swt., maka ia bertobat dan berserah diri kepada-Nya.

Adalah Nabi Ibrahim as. kekasih Allah, ketika ingat kesalahannya ia menjadi tak sadarkan diri dan gemuruh rasa takut di dalam hatinya terdengar dari jarak sejauh satu mil. Kemudian Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendatanginya dan berkata: " Tuhan Yang Maha Perkasa membacakan ( berkirim ) salam kepadamu, dan berfirman: " Apakah Anda melihat seorang kekasih takut pada kekasih pujaannya." Ibrahim berkata " Wahai Jibril, ketika aku mengingat kesalahanku dan berfikir tentang dasyatnya siksaan-Nya, maka aku menjadi lupa akan hubunganku dengan Kekasihku."

Demikian itulah sifat dan karakter para Nabi, wali, orang=orang yang sholeh dan orang-orang zuhud, maka renungkanlah!
Datang kesini lagi yah di faikblogshare.com.Terimakasih.^_^
thanks for visits on this blog.^_^

Bloglog

Health Blogs
Health Directory Backlink Lists|Free Backlinks Adult Blog Directory Free Traffic at iWEBTOOL.com Link Exchange Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free Ping your blog, website, or RSS feed for Free My Ping in TotalPing.com Health Blogs - Blog Rankings Personal free counters Fight SPAM Antispam Mobile Edition
By Blogger Touch

Visitors