Selamat Datang di faikblogshare.com, semoga bermanfaat dan menjadi amal saleh bagi kita semua.Aminn.^_^

Jumat, 17 Februari 2012

MALU DAN KESEMPURNAAN MANUSIA

Malu menurut bahasa ialah perubahan dan peralihan manusia, karena takut atau khawatir terhadap suatu perbuatan yang menyebabkan dirinya tercela oleh orang lain, sedangkan menurut syara' malu adalah perangai atau tingkah laku yang membangkitkan seseorang untuk menjauhi perbuatan-perbuatan buruk.

Kesempurnaan berasal dari kata dasar "sempurna" yang mendapat awalan "ke" dan akhiran "an" yang artinya utuh tanpa cacat dan aib. Kesempurnaan manusia berarti keutuhan sebagaimana layaknya manusia. Dikatakan buah anggur sempurna, tentu berkaitan dengan kelezatannya, warnanya, bentuknya, dan rasanya.

Diantara makhluk-makhluk Alloh SWT. manusialah yang paling mulia dan sempurna, dimuliakan kedudukannya   atas makhluk lain, karena mempunyai gabungan macam-macam sifat yang komplit atau nilai lebih yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Dengan akalnya manusia dapat mengetahui hal-hal rahasia dapat menikmati keindahan yang beraneka ragam dari satu jenis bahan makanan dapat dijadikan berbagai jenis makanan, sedang hewan tidak, cukup rumput sebagai rumput.

Manusia juga dapat hidup dalam kondisi lingkungan sebagaimana di Kutub ataupun di padang Sahara. Manusia   cepat ddan mudah menyesuaikan diri dengan benda-benda yang ada disekitarnya. Seorang pengemudi bis, dirinya akan menyesuaikan dengan bis saat dia mengemudikannya, begitu juga dengan mereka yang mengendarai motor, sepeda, mobil, dan sebagainya.

Alloh SWT berfirman dalam surah Al-isra' ayat 70 yang artinya: " Dan sungguh Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka didaratan dan dilautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan ".


Kesempurnaan yang telah dikaruniakan Alloh SWT kepada manusia harus dipertahankan dan diperjuangkan, agar kesempurnaan itu tetap utuh, karena banyak batasan-batasan yang harus ditaati. Kalau hidup hanya asal hidup, maka tak ada masalah, tapi karena hidup ini adalah mazroatul akhirah, maka manusia diuji untuk mempertahankan kesempurnaan itu, sehingga benar-benar diketahui mereka yang sempurna dan tidak sempurna.

Berlajunya era yang mengacu pada globalisasi internasional, ada kecenderungan pada manusia kurang memperhatikan unsur-unsur nalurilah yang pada hakikatnya menyuruh kepada kebaikan, kebenaran dan kemashlahatan.

Rasa malu yang merupakan naluri manusia sering kali disepelekan, dianggap kolot dan ketinggalan jaman. Seorang Ayah dan Ibu dengan memakai pakaian pendek, santai bersama putra-putrinya dianggap sepele tidak mempunyai ekses, Padahal kalau kita telusuri lebih dalam lagi, kita akan ketahui hal itu membawa ekses (akibat) negatif yang besar, apalagi bila putra-putrinya dalam usia puber.

Lalu siapa yang patut disalahkan bila kenakalan remaja terus meningkat?Bukankah hal itu bermula dari hal-hal yang dianggap sepele, yaitu hilangnya rasa malu pada orang tua.

Seluruh manusia memiliki rasa malu, terutama pada wanita. Wanita pada dasarnya malu menampakkan auratnya, tapi karena unsur nafsu yang bicara lebih menguasai dirinya, maka rasa malu terabaikan dengan alasan yang dibuat-buat.

Wanita yang memakai rok pendek saat duduk di job mobil Angkutan kota, secara reflek dia akan menutupi pahanya, agar tak terlihat oleh mereka yang ada disamping ataupun didepannya. Ini membuktikan manusia tidak bisa lepas dari rasa malu. Tapi kenapa ia biarkan bathinnya tertekan dan terus tertekan oleh nalurinya sendiri? Tanpa kesadaran untuk mewujudkannya dalam perbuatan. Padahal kesempurnaan seseorang terlihat dari bagaimana dia memahami suatu kebenaran serta mengamalkan, walau sekecil apapun. Terutama pada rasa malunya yang manivestasinya mengarah pada kesempurnaan akhlak.

Rasululloh SAW bersabda:

"Sesungguhnya semua agama itu mempunyai akhlak, dan akhlak Islam itu adalah perangai malu" 


Adapun tiga macam malu yang merupakan sendi dari kebaikan itu adalah :

  1. Malu kepada diri sendiri;
  2. Malu kepada manusia;
  3. Malu kepada Alloh SWT..

Malu kepada diri sendiri, malu kepada dirinya yang selalu bergelimang dosa yang sedikit amal ibadahnya dibandingkan orang lain, kemudian mendorongnya untuk lebih meningkatkan amal ibadahnya dan pengabdiannya kepada Alloh SWT.

Malu kepada manusia, menahan dirinya dari hal-hal tercela karena orang lain, sehingga terpelihara dari suatu kejahatan. Walaupun tidak mendapatkan pahala yang sempurna, juga diharapkan kebaikannya dari Alloh SWT. atas terpeliharanya dari hal tersebut.

Malu kepada Alloh SWT., tidak berani melanggar apa yang telah menjadi ketetapan-Nya dalam dirinya terpatri kuat bahwa Alloh SWT. senantiasa melihat apa yang dilakukannya, walau tersembunyi sekalipun.

Jika ketiga malu tersebut ada dalam diri seseorang, dijamin akan terpelihara dari hal-hal yang tercela, maka sempurnalah dirinya sebagai manusia. Namun jika hal tersebut hilang, maka hilanglah identitasnya sebagai manusia. Sebagaimana firman Alloh SWT. dalam surah Al-A'raaf ayat 179 yang artinya: " Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi Neraka Jahananam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Alloh), mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kebesaran Alloh), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Alloh).mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. "

Meskipun malu itu merupakan naluriah manusia dalam penggunaannya memerlukan usaha. Ilmu pengetahuan dan niat yang tulus perlu dilatih untuk mengakui bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah, sehingga dengan kebiasaan tersebut sempurnalah sebagai manusia, caranya mudah dengan selalu bertanya pada hati nurani dalam setiap perbuatan.

Sabda Rasululloh SAW :

" Sesungguhnya didalam tubuh ( Manusia ) ada segumpal darah, bila baik, maka baiklah seluruhnya, dan bila rusak, maka rusaklah tubuh seluruhnya, dialah hati. " 

Maka dari itu, marilah kita budayakan rasa malu yang tinggi sebagai taming menghadapi era globalisasi, demi terciptanya manusia seutuhnya.

Minggu, 12 Februari 2012

Migrain apa penyebabnya dan bagaimana SOLUSINYA?

Secara definisi klinis, migrain merupakan gangguan neurologik paroksismal dengan gejala berupa serangan nyeri kepala spontan atau dicetuskan secara episodik yang disertai gangguan fisik seperti mual, muntah, juga lebih sensitif terhadap suara dan cahaya serta bau-bauan.

Banyak faktor yang diduga sebagai pencetus timbulnya migrain, contohnya adalah kebiasaan mengkonsumsi minuman berakohol atau minuman yang mengandung kafein seperti kopi.

Kita sering mendengar tentang kata migrain yang oleh sebagian besar orang diartikan sebagai nyeri kepala sebelah. Menurut data Health Journal, jumlah penderita wanita tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan pria dan paling banyak terjadi setelah seseorang mengalami masa pubertas.

Gejala khas nyeri kepala pada migrain berupa nyeri kepala sebelah, berdenyut, bertambah dengan aktifitas yang berlangsung sampai beberapa jam atau hari. Meski sering dirasakan disalah satu sisi kepala namun nyerinya bisa berpindah atau mengenai kedua sisi sekaligus.

Migrain lebih jarang ditemukan dibanding gangguan tipe headache (nyeri kepala tipe tegang) yang lain. Keadaan ini memungkinkan migrain kurang dikenal oleh kalangan medis. Disamping itu, lebih dari setengah penderitanya tidak mencari pertolongan medis saat serangan sehingga luput diagnogsa dan tidak segera tertangani secara benar.

Untuk lebih mudah memperjelas diagnosa migrain, kalangan kedokteran kerap memakai kriteria diagnosis migrain menurut IHS ( Internasional Headache Society ). Dalam diagnosis tersebut, seseorang disebut menderita migrain jika:

  1. Minimal terdapat 5x serangan yang memenuhi kriteria 2-4.
  2. Nyeri kepala menyerang selama 4-72 Jam (tanpa terapi atau kegagalan terapi)
  3. Nyeri kepala dengan diikuti minimal 2 dari gejala seperti nyeri kepala sebelah, berdenyut bertambah akibat aktifitas fisik secara rutin seperti jalan atau mendaki tangga.
  4. Selama nyeri kepala diikuti rasa mual yang kadang disertai muntah.
  5. Sensitif terhadap sinar atau suara.
PENYEBAB MIGRAIN

Meski belum diketahui pasti penyebabnya, migrain diperkirakan terjadi akibat adanya hiperaktivitas implus listrik otak yang meningkatkan aliran darah ke otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (peradangan) yang menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala lain.


Kemungkinan migrain yang lain adalah gara-gara gangguan fungsi peredaran darah pada otak. Timbulnya gejala-gejala yang mendahului keluhan migrain kemungkinan disebabkan adanya penyempitan pembuluh darah di otak. Sedangkan keluhan sakit kepala yang menyertai migrain terjadi akibat melebarnya pembuluh nadi kulit kepala. Dicurigai gangguan ini berkaitan dengan perubahan-perubahan yang sangat rumit dari system syaraf, pembuluh darah, dan reaksi biokimia dalam tubuh.

Banyak faktor pencetus yang diduga menyebabkan timbulnya migrain antara lain:
  • Terlalu banyak tidur atau kurang tidur.
  • Lapar atau Telat makan.
  • Stress atau ansietas ( Cemas ).
  • Hormonal seperti menstruasi.
  • Cahaya terang.
  • Trauma kepala.
  • Perubahan cuaca.
  • Makanan/Minuman seperti alkohol, kafein, keju, pengawet.
  • Kerja fisik berlebihan.
Faktor fisiologis dalam tubuh pun dapat menjadi pencetus migrain. Misalnya bila melakukan gerakan membungkukkan badan atau meregangkan badan , kelelahan, atau melakukan aktivitas fisik terlalu berat. Penyebab migrain lainnya adalah faktor emosi, misalnya stress, kegembiraan yang berlebihan, rasa tertekan, takut, kuatir, dan lain-lain. Bukan hanya itu, pil KB atau obat-obatan yang mengandung estrogen, gangguan keseimbangan hormonal saat menstruasi, merokok, cahaya matahari, hawa dingin, kurang tidur, atau kelewat banyak tidur juga menjadi penyebab migrain.

PENATALAKSANAAN MIGRAIN

Prinsip penanganan nyeri kepala adalah terapi abortif dan terapi preventif. Terapi abortif bertujuan meredakan nyeri kepala pada saat gangguan itu menyerang, sedangkan terapi preventif bertujuan mencegah agar frekuensi lama dan intensitas serangan nyeri yang berikutnya dapat berkurang atau mungkin bisa hilang.

Pemilihan obat terapi abortif bergantung pada intensitas dan frekuensi nyeri, gejala penyerta dan riwayat pengobatan sebelumnya. Sedangkan untuk terapi preventif bisa terapi farmaka (dengan obat) atau non farmaka (tanpa obat). Untuk melepaskan diri dari derita migrain, sekarang ini tersedia berbagai jenis obat. Hanya obat-obatan umumnya punya efek samping. Sakit kepala memang hilang, namun sebagai gantinya, tiba-tiba muncul rasa nyeri di ulu hati atau mual.

Terapi non farmaka akan membantu pencegahan migrain dimulai dengan edukasi tentang penyakit, menghindari faktor pencetus, olahraga, perubahan gaya hidup yang lebih baik. Cara mudah yang dianjurkan untuk mengatasi keluhan migrain adalah relaksasi. Cara ini bisa menimbulkan perasaan tenang dan menghadirkan oksigen lebih banyak ke paru-paru. Dengan demikian, tubuh jadi lebih nyaman. Dalam waktu tertentu upaya ini bisa menambah kebugaran sehingga organ dibagian kepala tak mudah mengalami gangguan.

Mengajarkan agar gaya hidup teratur dalam tidur, makan, olahraga, dan menghindari faktor pencetus akan sangat berguna.
Datang kesini lagi yah di faikblogshare.com.Terimakasih.^_^
thanks for visits on this blog.^_^

Bloglog

Health Blogs
Health Directory Backlink Lists|Free Backlinks Adult Blog Directory Free Traffic at iWEBTOOL.com Link Exchange Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free Ping your blog, website, or RSS feed for Free My Ping in TotalPing.com Health Blogs - Blog Rankings Personal free counters Fight SPAM Antispam Mobile Edition
By Blogger Touch

Visitors