Rabu, 19 Desember 2012
Tidak perlu PARANOID akan HIPERTIROID
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif sehingga menyebabkan tubuh memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Akibatnya, metabolisme sel-sel tubuh menjadi lebih cepat. Dalam dunia medis, kondisi tersebut kerap diidentikkan dengan istilah thyrotoxicosis, yaitu keracunan akibat kelebihan hormon tiroid.
Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher. Kelenjar itu membungkus sekeliling saluran udara (trachea) dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai kupu-kupu yang dibentuk oleh dua sayap (lobes) dan dilekatkan oleh suatu bagian tengah (isthmus).
Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah dan menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid. Dua hormon tiroid yang paling penting adalah thyroxine ( T4 ) dan triiodothyronine ( T3 ). Diantara keduanya, hormon yang paling berpengaruh bagi tubuh adalah T3. Sekali dilepas dari kelenjar tiroid ke dalam darah, hormon tersebut akan mempengaruhi metabolisme sel-sel.
Akibat Produksi Hormon yang berlebih
Kita tahu, semua yang berlebih tentu tidak baik karena akan merusak keseimbangan . Begitu pula dengan hormon T3 yang keluar dari kelenjar tiroid. Kinerja kelenjar tiroid diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, yaitu kelenjar pituitari. Antara kelenjar pituitari dan kelenjar tiroid mempunyai efek timbal balik. Kerja kelenjar Pituitari juga diatur oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah dan sebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang mengirim sebuah signal ke pituitari dan tiroid untuk melepaskan hormonnya. Jika aktifitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan dengan demikian berakibat pada hipertiroid.
Banyak Sebab
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya produksi hormon yang berlebihan dari kelenjar tiroid, salah satu dan yang terutama adalah Penyakit Graves.
Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah penyebab yang paling umum dari hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid telah kehilangan kemampuannya untuk merespon pada kontrol yang normal oleh kelenjar pituitari dan TSH(Thyroid Stimulating Hormone). Penyakit Graves digolongkan dalam jenis penyakit autoimun. Dari banyak kasus, Penyakit Graves merupakan penyakit turunan dan kebanyakan dialami oleh kaum hawa. Adapun demikian, penyakit ini juga dapat muncul sendiri tanpa diwariskan. Pencetusnya antara lain adalah kondisi stres, merokok, radiasi pada leher,efek obat-obatan, dan infeksi.
Penyakit Graves dapat didiagnosis dengan scan tiroid yang dapat mengindikasi adanya pertambahan kadar yodium dalam darah. Selain itu, tes darah juga dapat digunakan untuk mengetahui kadar TSH(Thyroid Stimulating Hormone) yang meningkat.
Secara kasat mata, penyakit ini mudah diketahui dari kondisi mata dan kulit. Pengidap penyakit Graves ini akan sangat peka terhadap cahaya. Dan secara fisik, mata akan menonjol keluar sehingga terlihat seperti orang sedang melotot karena marah. Efek penyakit ini pada kulit adalah dengan munculnya ruam, gatal, dan iritasi kemerahan.
Terapi hormon tiroid yang berlebihan
Sudah umum dilakukan terapi hormon, salah satunya terapi hormon tiroid. Dosis hormon tiroid yang berlebihan seringkali tidak terdeteksi karena kurangnya pengetahuan dari pasien. Saat ini kasus yang kerap terjadi adalah penyalahgunaan hormon tiroid untuk menurunkan berat badan.
Produksi TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang abnormal
Sebuah tumor didalam kelenjar pituitari dapat menyebabkan produksi TSH(Thyroid Stimulating Hormone) berlebih. Ini menyebabkan kelenjar tiroid untuk terangsang dan menghasilkan hormon-hormon tiroid dalam jumlah yang besar.
Tiroiditis (Peradangan dari tiroid)
Peradangan pada kelenjar tiroid mungkin terjadi akibat paparan virus. Itu bisa terjadi saat terasa demam dan sakit pada saat menelan akibat peradangan. Pada kasus-kasus ini, fase hipertiroid dapat berlangsung dari 4-12 Minggu dan seringkali diikuti oleh suatu fase hipotiroid yang dapat berlangsung selama 6 bulan.
Asupan Yodium yang berlebihan
Kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon-hormon tiroid. Kelebihan yodium dapat menyebabkan hipertiroid. Obat-obat tertentu, seperti Amiodarone yang digunakan dalam perawatan persoalan-persoalan jantung, kandungan yodiumnya sangat tinggi sehingga dapat menyebabkan permasalahan pada tiroid.
Gejala-Gejala Hipertiroid
Gejala-gejala hipertiroid biasanya berkaitan dengan peningkatan kecepatan metabolisme tubuh, seperti keringat berlebihan, mudah gerah, gemetaran, mudah gelisah, denyut jantung yang cepat dan siklus menstrual yang tidak teratur. Gejala yang mudah diketahui adalah bengkak pada sekeliling mata atau disertai dengan mata melotot. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah pembesaran tiroid dileher dan kelemahan otot.
Secara psikologis, gejala hipertiroid juga dapat ditengarai pada perubahan emosi pasien. Pasien dengan hipertiroid emosinya tidak stabil, mudah tersinggung, mudah gelisah, dan sperti dihantui ketakutan. Hal itu dibarengi dengan pertambahan frekuensi detak jantung.
Pengobatan Hipertiroid
Pengobatan hipertiorid dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain pengangkatan tiroid, pemberian sinar radioaktif, dan pemberian obat antitiroid. Dipasaran tersedia obat-obat untuk merawat segala gejala-gejala hipertiroid. Kebanyakan obat-obat untuk mengatasi hipertiroid ini menetralkan gejala, namun tidak mengubah tingkat hormon tiroid dalam darah. Karena sifat penyakit ini kronis, maka pengobatannya juga jangka panjang dan bertujuan untuk mengendalikan aktifitas kelenjar tiroid.
Ada dua obat-obat antitiroid yang kerap digunakan dunia medis, yaitu methimazole dan propylthiouracil. Obat-obat ini berfungsi menghalangi produksi hormon-hormon tiroid. Namun, perlu diketahui bahwa risiko utama dari obat tersebut adalah penekanan produksi sel darah putih oleh sumsum tulang. Padahal sel darah putih diperlukan untuk melawan infeksi.
Metode pengobatan hipertiroid juga menggunakan yodium ber-radioaktif yang diberikan secara oral. Metode yang kerap dikenal dengan metode Abiasi ini telah digunakan dengan aman selama lebih dari 50 tahun. Hanya wanita hamil dan menyusui dilarang menggunakan metode ini. Namun yodium ber-radioaktif harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan Penyakit Graves yang berkaitan dengan mata karena penelitian dewasa ini menunjukkan bahwa penyakit mata berpotensi memburuk stelah terapi.
Metode terakhir dalam pengobatan hipertiroid adalah operasi. Operasi ini berfungsi untuk mengangkat sebagian dari kelenjar tiroid sehingga mengurangi jaringan tiroid yang memproduksi hormon tiroid. Risiko dari metode operasi adalah potensi gangguan pada jaringan sekitarnya, termasuk syaraf-syaraf yang menyediakan pita-pita suara dan empat kelenjar-kelenjar paratiroid pada leher yang mengatur tingkat-tingkat kalsium dalam tubuh.
Yang Terbaik Untuk Anda !
Jika ada kekuatiran bahwa Anda mungkin mengidap hipertiroid, Anda harus SEGERA berkonsultasi dengan dokter. Suatu tes darah sederhana adalah langkah pertama pada diagnosis. Dari sana dokter dapat memutuskan langkah apa berikutnya. Ingat! Penyakit ini sudah sangat umum sehingga jika ditangani secara cepat dan proporsional akan mudah didiagnosis dan dirawat.
Selalu yang kita pegang bersama, yaitu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Ubah gaya hidup Anda menjadi gaya hidup sehat, yaitu dengan mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh dengan suplemen bernutrisi lengkap, istirahat yang cukup, olahraga teratur, dan menjauhkan diri dari kebiasaan yang merusak keseimbangan hormonal tubuh, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, pengunaan obat-obatan kimia yang tidak seharusnya, dll. Diatas semua itu, olahlah kondisi psikis Anda secara matang dengan berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Senin, 17 Desember 2012
STROKE, Kenali Penyebabnya dan Atasi Sejak Dini !!!
Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak, akibat pecahnya pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan kondisi lumpuh pada penderitanya.
Pada dasarnya penyebab Stroke terbagi dalam 2 kategori besar:
a. Faktor yang tidak bisa dimodifikasi
- Ras
Penelitian membuktikan bahwa ras kulit putih memiliki resiko lebih besar terkena stroke dibandingkan dengan ras kulit hitam.
- Faktor keturunan
Orang dengan riwayat stroke pada keluarga, cenderung memiliki resiko lebih besar terkena stroke dibandingkan dengan orang tanpa riwayat stroke pada keluarganya.
- Usia
Semakin tua, Semakin besar pula resiko terkena stroke. Hal ini berkaitan dengan adanya proses degenerasi (penuaan) secara alamiah, dan umumnya pada orang usia lanjut, kondisi pembuluh darah lebih kaku, sehingga resiko pecahnya pembuluh darah lebih besar.
- Jenis kelamin
Laki-laki memiliki resiko lebih besar daripada perempuan. Hal ini terkait dengan kebiasaan laki-laki yang bekerja berlebihan, tidur terlalu larut, dan merokok. Rokok itu sendiri dapat menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah.
b. Faktor yang bisa dimodifikasi
- Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah kondisi kadar kolesterol yang berlebih di dalam darah. Kolesterol ini akan membentuk plak atau kerak dalam pembuluh darah. Jika telah menumpuk bisa menyumbat pembuluh darah sehingga berisiko untuk pecah.
- Hipertensi/ Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi merupakan penyebab terbesar dari stroke. Pada kondisi ini terjadi gangguan peredaran darah karena mengecilnya diameter pembuluh darah yang memperkecil aliran darah ke otak. Dengan minimnya aliran darah ke otak, maka otak akan kekurangan suplai oksigen dan glukosa. Apabila kondisi ini terjadi secara terus menerus bisa berakibat pada matinya jaringan otak.
- Penyakit Jantung
Pusat aliran darah ditubuh adalah jantung, jika pusat dari aliran darah ini mengalami kerusakan, maka aliran darah di tubuh pun terganggu, termasuk aliran darah ke otak. Karena adanya gangguan ini, jaringan otak dapat mengalami kematian secara mendadak atau bertahap.
- Diabetes melitus
Kondisi ini adalah dimana kadar gula darah sangat berlebihan. Gula darah berlebih dalam pembuluh darah akan meningkatkan konsentrasi darah, sehingga meningkatkan tekanan darah, dan juga akan menurunkan elastisitas dinding pembuluh darah. keadaan seperti ini juga sangat beresiko untuk pecahnya pembuluh darah.
- Obesitas
Kegemukan juga merupakan salah satu faktor risiko stroke. Hal tersebut terkait dengan tingginya kadar lemak dan kolesterol dalam darah pada orang dengan obesitas.
- Merokok
Orang yang merokok memiliki kadar fibrinogen darah lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak merokok. Kadar fibrinogen yang tinggi ini akan menebalkan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan kaku. Halo ini juga menggangu aliran darah ke otak
Cegah dengan suplemen tepat
K-OmegaSqua Plus dan K-SageePlus adalah produk herbal terbaik yang sangat tepat untuk mengatasi dan mencegah stroke. Kandungan Omega 3 yang tinggi pada K-OmegaSqua Plus mampu menstabilkan tekanan darah, mengikat kolesterol jahat yang menumpuk pada pembuluh darah serta meningkatkan elastisitas pembuluh darah. Kandungan squalene pada K-OmegaSqua Plus meningkatkan suplai oksigen ke otak sehingga memaksimalkan nutrisi sel otak untuk bekerja maksimal dan mampu melancarkan peredaran darah sehingga baik untuk kesehatan jantung Anda.
Akar sagee merah (salvia miltiorrhiza) pada K-SageePlus terbukti memiliki efektifitas dalam menurunkan tekanan darah, memperbesar diameter pembuluh darah (vaso dilatasi), dan menurunkan penumpukan plak ataupun pembekuan darah berlebih. Dengan efektifitas ini, akar sagee merah sudah banyak digunakan dalam terapi mengatasi stroke. Penggunaan akar sage merah secara intensif sudah dilakukan di negara maju seperti Jepang dan Amerika dalam mengatasi penyakit Kardiovaskular (Jantung) dan Serebrovaskular (Otak).
Rabu, 05 Desember 2012
Handphone Terbaru : Samsung Galaxy S4 yang segera hadir April 2013
Samsung saat ini bisa dibilang sebagai produsen pemilik
smartphone tercanggih lewat handset Samsung Galaxy S3 yang mulai diluncurkan
beberapa bulan lalu itu, tapi belum selesai orang orang mengagumi ponsel yang
akan segera mendapatkan update ke sistem operasi Android Jelly Bean itu, kini
beredar kabar tentang bagaimana nanti penerus atau suksesor Galaxy S3 yaitu
Galaxy S4.
Berkebangsaan Amerika, Paul Mueller angkat bicara soal
prediksi bagaimana kelanjutan dari Galaxy S3 ini, menurutnya Samsung Galaxy S4
bakal jauh lebih baik dari yang ada sekarang baik dalam bidang software maupun
hardware. Menurut kabar yang beredar
menyatakan bahwa Samsung Galaxy S4
kemungkinan akan menggunakan layar 5 Inchi FULL HD di barengi dengan kecepatan
akses memori RAM 2GB dan yang membuatnya semkain menarik adalah bekalan Kamera
sebesar 13 megapixel, dimedia-media online memang pemberitaannya sudah beredar
santer dan memang dikatakan bahwa Samsung Galaxy S4 ini penerus Galaxy S3.
Serta kemampuan merekam video dengan resolusi 1080p. Selain itu kualitas suara
juga akan ditingkatkan dengan menambah satu set speaker stereo di ponsel
tersebut sama seperti yang ada di Samsung Galaxy Tab saat ini. Menurut kabar ini juga Galaxy S 4 akan dipamerkan pada bulan
April 2013 memiliki sebuah kode Project J
Meskipun hingga kini Samsung belum merilis secara resmi
perihal fitur dan spesifikasi Samsung Galaxy S4, namun rumor yang beredar
mengenai prediksi teknologi canggih yang akan dibenamkan oleh Samsung terhadap
handset barunya ini telah merebak ke berbagai media sosial. Nah, berikut ini
adalah beberapa prediksi fitur dan spesifikasi yang kemungkinan akan dimiliki
oleh Samsung Galaxy S4 seri terbaru yang akan datang:
1. Samsung Galaxy S4 menggunakan teknologi OLED
Samsung Galaxy S4 diprediksi akan mengusung layar berukuran
5", lebih besar 0,2" dari generasi sebelumnya. Bukan hanya ukurannya
saja yang lebih luas dibandingkan dengan Galaxy S3 akan tetapi secara teknis,
bahan material layar yang digunakan juga berbeda. Jika dulu Samsung Galaxy S3
mengusung Samsung Super AMOLED 720 x 1280, kini Samsung Galaxy S4 hadir dengan
layar berteknologi OLED yang mana teknologi ini berbasis pada material layar
yang bersifat fleksibel dan sangat tipis. Layar OLED pada desain Samsung Galaxy
S4 memiliki bentuk yang agak sedikit meruncing dan menajam kebagian bawah. Jika
layar fleksibel ini kemudian diaplikasikan kedalam tubuh Galaxy S4, maka akan
sangat besar kemungkinannya jika Samsung Galaxy S4 mendatang akan menjadi
smartphone pertama yang menggunakan teknologi layar OLED yang begitu tipis dan
lentur.
2. Dukungan prosesor Exynos 5 ARM Cortex-A15 1.7Ghz pada
Samsung Galaxy S4
Teknologi prosesor terbaru dengan kekuatan serta kecepatan
yang sangat luar biasa sehingga menghasilkan performa sempurna dengan penilaian
sebanyak 5 bintang (5 stars rates) di beberapa situs pembahasan gadget. Salah
satu situs gadget terkenal yang melakukan uji coba eksperimental terhadap
kekuatan serta fitur-fitur gadget, Androidauthority.com, pernah mengungkap
dibalik rahasia kecepatan performa yang ternyata berasal dari sebuah perangkat
keras bernama TE4 yang juga dikenal sebagai Exynos 5 ARM Cortex-A15 CPU dengan
kapasitas 1.7 GHz yang mendukung 2560 x 1600 dan juga Mali- T604 GPU. Dengan
prosesor ini praktis menjadikan Samsung Galaxy S4 menjadi smartphone tercepat
yang pernah ada.
3. Kamera berkapasitas 13MB
Samsung Galaxy S4 disebut-sebut akan menggunakan kamera
terbaik berkapasitas 13MB yang bisa mengambil gambar dengan resolusi 4208 x
3120 dengan ukuran 8.5 x 8.5 x 5.9mm. Jika memang generasi Samsung Galaxy yang
berikutnya mengusung teknologi ini, maka tentulah Samsung Galaxy S4 menjadi
salah satu smartphone kelas premium dengan segudang fitur canggih yang bisa
menjadikannya sebagai salah satu kandidat handset unggulan.
Dari segi fisik, Galaxy S4 tidak terlalu memiliki banyak
perbedaan dari Samsung Galaxy S3 akan tetapi memiliki tubuh yang jauh lebih
tipis berkat beberapa teknologi canggih yang dibenamkan didalamnya yang salah
satunya adalah layar OLED. Sedangkan kemungkinan prakiraan harga dan
spesifikasi detail mengenai handset canggih ini, Samsung belum memberikan
keterangan lebih lanjut. Namun menurut perkiraan, harga jual handset ini di
tanah air memiliki kisaran harga yang lebih tinggi sekitar 1-2 juta rupiah dari
Samsung Galaxy S3 yaitu sebesar Rp.8-9 jutaan per-unitnya. Wah pasti keren
banget. kita tunggu saja sampai benar-benar resmi diluncurkan.
Selasa, 04 Desember 2012
Toshiba Excite 10 SE Tablet Android 4.1 Jelly Bean Terbaru dengan harga 3 jutaan
Toshiba seolah tidak ingin kalah dari pesaingnya Apple dan Samsung yang mengerluarkan tablet dengan berbagai seri dan model, nah di kabarkan dalam waktu dekat ini Toshiba juga mengerluarkan tablet berbasis Android 10 inchi dengan nama Excite 10 SE. Tablet yang rencananya dipasangi berbagai fitur multimedia cukup banyak ini kemungkinan memiliki harga yang sangat terjangkau tentuny untuk tablet berkapasitas 10 inchi apalagi ini dari Toshiba.
TOSHIBA Excite 10 SE
Dibawah ini adalah spesifikasi dari TOSHIBA Excite 10 SE secara
detail dan lengkap :
General
TypeHandheld
Form factorTablet
Operating systemAndroid (Jelly Bean [4.1])
Predictive textYes
Networking
WiFi (integrated)802.11 b, g, n (2.4, 5 GHz)
WiFi encryptionWEP, WPA, WPA2
Media
Media playbackYes
AudioAAC, FLAC, MP3, OGG, WAV, WMA
VideoAVI, h.264 / AVC, MPEG-4
Camera
Camera (integrated)3 megapixels
Camera featuresContact pictures
Secondary cameraYes
Sync
Sync PIM dataOTA sync
Display
Screen size10.1 inches
Screen resolution1280 x 800
Pixel density149 PPI
Screen typeLCD (Active, Color, Backlit)
TouchscreenCapacitive [finger]
Storage
Storage type Internal storage (16 GB, Flash), Memory card
Memory card supportmicroSD
Audio
SpeakersStereo
Built-in microphoneYes
Connections
USB2.0 (Micro-USB port, USB charging)
Bluetooth3.0 + HS
Size & weight
Dimensions 0.4 inches (d)
Weight22.6 ounce
Sekilas lihat spesifikasi diatas milik Excite 10 SE serupa dengan
tablet Excite 10 LE, sebab dilihat dari ukuran layar yang memiliki besaran 10.1
inchi serta beresolusi 1280 x 800, kehadirannya akan semakin sempurna dengan
prosesor quad-core NVIDIA Tegra 3 terbaru, terdapat internal memori yang cukup
mantap 16 GB, kamera uatama yang cangih 3 MP, Kamera depan sudah memanfaatkan
HD, tambahan slot microSD, dan yang tidak kalah menarik dari info ini adalah
tablet sudah berjalan di Android 4.1 Jelly Bean.
Sedangkan berita kapan akan dirilis pihaknya menyatakan
secara resmi bahwa Toshiba Excite 10 SE segera bisa dibeli di Amerika melalui
ToshibaDirect.com mulai tanggal 6 Desember 12 besok (waktu amerika).
Senin, 03 Desember 2012
iPhone 5 dan Spesifikasinya
iPhone 5
Ini merupakan kabar gembira bagi anda pengguna gadget
iPhone, terutama iPhone 5 karena tidak lama lagi perangkat ini akan mendarat di
Indonesia, setelah beberapa waktu lalu melewati 47 negara dan beruntung
indonesia menjadi salah satu negara yang akan disingahi pasar iPhone 5. Asumsi
yang bisa kita ambil adalah, Indonesia merupakan negara dengan kualitas pembeli
terbaik sebab pihak Apple sendiri hanya mengejar 50 Negara sebagai target pasar
termasuklah Indonesia.
Dalam pemberitaan resmi yang dinyatakan oleh pihak Apple
mengatakan bahwa pertama di Asia targetnya adalah Korea Selatan, tepatnya akan
mulai dijual pada tanggal 7 Desember 2012.
Dan setelah 1 minggu di prediksikan akan langsung masuk
pasar indonesia dan negara lainnya yang telah masuk ke dalam target pemasaran
oleh pihak Apple. jadi, jika demikian adanya apakah sahabat teknokers sudah
menyiapkan dananya untuk memboyong si iPhone 5, kalo belum nabung dulu ya.
Karna memang iPhone 5 ii bakal dibandrol dengan harga yang cukup premium.
Kelebihan serta keunggulan iPhone 5 apa saja?
Memang secara teknis iPhone 5 mengalami cukup banyak
peningkatan dibanding versi 4s, sebut sajaj ukuran layar, Nah Berikut beberapa
fitur andalan iPhone 5:
1. Lebih panjang dan tipis, layar retina
iPhone 5 18% lebih tipis, jika dibandingkan dengan iPhone
4S. Ketebalan iPhone 5 hanya 0,3 inci (7,6mm). Sedangkan iPhone 4S memiliki
ketebalan 0,37 inci.
iPhone 5 juga lebih ringan dibandingkan iPhone 4S, yaitu
sekitar 112gram. Tubuhnya diselimuti oleh materi kaca dan aluminium.
iPhone 5 pun lebih panjang dibandingkan iPhone generasi
sebelumnya. Hal tersebut disebabkan penggunaan layar 4 inci dengan rasio 16:9.
Semua aplikasi bawaan di iPhone 5 telah diperbarui guna
mendukung resolusi dan ukuran layar baru ini. Baris aplikasi di layar iPhone 5
terdiri dari 5 baris.
Selama 5 tahun, jajaran produk iPhone generasi pertama
hingga iPhone 4S selalu dibekali layar seluas 3,5 inci dengan aspek rasio 4:3.
iPhone 5 mempunyai resolusi layar 1136 x 640 pixel dengan
kerapatan pixel 326 pixel per inci (ppi). Saturasi warnanya terlihat lebih baik
karena menggunakan sistem rendering sRGB penuh.
2. Prosesor yang lebih bertenaga
Sebagai dapur pacunya, iPhone 5 dipersenjatai system on chip
(SoC) A6. Apple mengklaim kalau prosesor A6 memberi performa grafis dan
kecepatan lebih cepat dua kali dibandingkan prosesor A5 yang ada di iPhone 4S.
3. Kamera lebih cepat
iPhone 5 memang memiliki sensor kamera iSight yang sama
dengan iPhone 4S, yaitu sebesar 8MP. Bukaan lensanya pun sama, f/2. Di mana
letak perbedaannya?
Apple mengklaim, iPhone 5 memiliki kamera yang lebih kecil,
tetapi dapat menangkap gambar 40persen lebih cepat dibanding iPhone 4S.
Apple juga memperbarui perangkat lunak pada kamera iPhone 5.
Ada modus baru panorama yang memungkinkan pengguna untuk mengambil pemandangan
luas.
Apple sudah tidak menggunakan konektor dock dengan 30 pin
untuk iPhone generasi ke-6. Apple lebih memilih menggunakan konektor baru
dengan jumlah pin yang lebih sedikit, yaitu 9 buah.
Apple menyebut konektor ini sebagai "Lightning".
Meski demikian, Apple menyediakan adaptor penghubung dari
dock konektor 8 pin ke 30 pin agar aksesori lama masih bisa digunakan.
iPhone 5 menggunakan nano SIM card yang berukuran lebih mini
dibandingkan microSIM.
6. LTE
iPhone 5 sudah dipersenjatai dengan koneksi super cepat,
LTE. Sudah ada beberapa operator yang menyediakan layanan ini. Namun, fitur ini
belum bekerja di Indonesia.
7. Baterai dengan kapasitas yang besar
Apple mengklaim kalau baterai yang ada di iPhone 5 dapat
mendukung 8 jam talk time 3G, 8 jam browsing dengan koneksi 3G, 8 jam browsing
dengan LTE, 10 jam browsing dengan WiFi, 10 jam untuk menonton video, 40 jam
untuk mendengarkan musik, dan 225 jam waktu standby.
8. iOS 6
iPhone 5 hadir dengan sistem operasi mobile terbaru Apple,
iOS 6. OS ini hadir dengan aplikasi Apple Maps, Passbook, Siri yang lebih
pintar, dan layanan FaceTime melalui jaringan 3G (biasanya harus menggunakan
jaringan WiFi).
Apple telah memperkenalkan smartphone terbaru dan
tercanggihnya beberapa hari lalu memakai nama iPhone 5 sebagai generasi keenam
dari ponsel pintar legendaris tersebut.
iPhone 5, iPhone 4s, iPhone 4, Apa Sih Bedanya?
Banyak orang yang berkomentar kalau iPhone 5 memiliki
desain yang mirip dengan iPhone generasi sebelumnya, yaitu iPhone 4S. Sekilas,
kedua saudara kandung ini memang terlihat mirip. Namun, terdapat perbedaan dari
segi layar dan ukuran tubuh dimana iPhone 5 menggunakan layar 4 inci, sedangkan
iPhone 4S hadir dengan layar berukuran 3,5 inci.
iPhone 5 juga lebih ringan dan tipis dibandingkan iPhone 4S.
Dari segi spesifikasi pun, iPhone 5 tidak mengalami perubahan yang terlalu
signifikan, jika dibandingkan dengan iPhone 4S. Salah satu komponen yang
berbeda di antara iPhone 5 dan iPhone 4S terlihat dari segi prosesornya. iPhone
5 menggunakan prosesor A6, sedangkan iPhone 4S hadir dengan dapur pacu A5.
Jumat, 30 November 2012
MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR DAN SELALU SEMANGAT MENGAPAI IMPIAN !!!
Definisi Motivasi
Menurut Ellen A. Benowitz, motivasi adalah “kekuatan yang
menyebabkan individu bertindak dengan cara tertentu. Orang punya motivasi
tinggi akan lebih giat bekerja, sementara yang rendah akan sebaliknya.” John
R. Schemerhorn, et.al. mendefinisikan motivasi sebagai “mengacu pada pendorong
di dalam diri individu yang berpengaruh atas tingkat, arah, dan gigihnya upaya
seseorang dalam pekerjaannya.” Laurie J. Mullins mendefinisikan motivasi
sebagai “arahan dan kegigihan tindakan.”
Motivasi menurut Martin Covington adalah
“... deals with the why of behavior: Why for example, do
individuals choose to work on certain tasks and not on others: why do they
exhibit more or less energy in the pursuit of these tasks and why do some
people persist until the task is completed, whereas others give up before they
really starts, or in some cases pursue more elegant solutions long after
perfectly sensible answers have presented theselves.”
Definisi lain mengenai motivasi diajukan oleh Jere E. Brophy.
Menurut Brophy, motivasi adalah “
... a theoretical construct used to explain the initiation,
direction, intensity, persistence, and quality of behavior, especially
goal-directed behavior. Motives are hypotetical constructs used to explain why
people are doing what they are doing.”
Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi
atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan,
atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam
rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian
motivasi menurut Huitt, yaitu:
1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang;
2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan;
3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang;
2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan;
3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi
adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan
siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar
yang ditimbulkan motif tersebut.
Selanjutnya, Jere E. Brophy mengutarakan bahwa “...
motivation is subjective and focused on the reasons behind our choices and
actions.”
Bagi Brophy, motivasi perlu dibedakan dengan tujuan maupun
strategi. Ia memberi contoh, respon seseorang atas lapar (motivasi) adalah
dengan pergi ke restoran (strategi) untuk mendapatkan makanan (tujuan). Hal
yang senada dengan Brophy juga diujar oleh Donna Walker Tileston bahwa
“... motivation relates to the drive to do something. Motives
are usually construed as relatively general needs or desires that energize
people to initiate purposeful action sequences.
Sehubungan dengan dunia kerja maupun akademisi, terdapat 2 jenis motivasi
yaitu :
a. Motivasi
Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni :
1. faktor pendorong
atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal,
2. tujuan yang
ingin dicapai,
3. strategi yang
diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.
Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan
sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor di dalam diri
seseorang itu sendiri yang disebut instrinsik sedangkan factor di luar diri
disebut ekstrinsik.
Faktor instrinsik berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan
pendidikan, atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan.
Sedangkan factor ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena
pengaruh pimpinan, kolega atau faktor-faktor lain yang kompleks.
Berkaitan dengan proses belajar, motivasi belajar
sangatlah diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau aka mempunyai motivasi belajar yang kuat. Motivasi belajar adalah keinginan siswa
untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran (Linda S. Lumsden: 1994).
Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu
aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari
pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuh. Ada juga Siswa yang termotivasi
melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari
hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau
pujian guru (Marx Lepper: 1988).
Menurut Hermine Marshall Istilah motivasi belajar mempunyai
arti yang sedikit berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah
kebermaknaan, nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar
tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendapat
lain motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan
di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar ( Carole
Ames: 1990).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong
oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang
datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus
menerus dalam rangka mencapai tujuan.
Tinjauan dari segi dunia kerja
Penghukuman
– Penghukuman digunakan untuk menyediakan akibat-akibat tidak diinginkan dari
perilaku yang tidak diharapkan. Contoh, seorang pekerja telat untuk rapat
kemudian ditahan oleh pimpinan dan ‘dikeramas.’ Bahwa dengan penghindaran tidak
ada penghukuman aktual; maka dianggap tindakan penghukuman saja yang mampu
mengendalikan perilaku. Metode lain penghukuman adalah pencabutan hak istimewa,
skorsing, denda, demosi, dan pemecatan. Penggunaan penghukuman dapat mengurangi
perilaku yang tidak diinginkan; tetapi ia tetap tidak akan menghalangi perilaku
tidak diinginkan lainnya untuk muncul seperti moral kerja yang rendah,
produktivitas yang rendah, dan tindakan seperti pencurian dan sabotase.
Penghukuman bersifat kontroversial dan merupakan metode yang paling kurang
efektif dalam memotivasi pekerja.
Sumber Referensi :
Tinjauan dari segi dunia kerja
Sehubungan dengan dunia kerja, terdapat 2 jenis motivasi
yaitu :
(1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik berhubungan dengan reward nyata seperti gaji, keamanan posisi, promosi, kontrak, lingkungan kerja, dan kondisi kerja. Sebagian besar dari reward nyata ini ada di level organisasi dan berada di luar kewenangan manajer selaku individu.
(2) Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik berhubungan dengan reward yang bersifat
psikologis seperti kesempatan menggunakan kemampuan, rasa tertantang untuk
berprestasi, menerima pujian, pengakuan positif, dan diperlakukan secara baik.
Reward psikologis ini dapat diupayakan oleh manajer selaku individu karena
berada di dalam kemampuannya
Teori-teori Motivasi Pemuasan
Teori-teori motivasi pemuasan fokus pada penjelasan dan
pemprediksian perilaku berdasarkan kebutuhan manusia. Alasan utama orang
bertindak adalah demi memenuhi kebutuhan atau keinginannya untuk merasa puas.
Sebab itu, penting memahami teori motivasi pemuasan (kebutuhan). Orang ingin
puas dalam bekerja, dan mereka akan meninggalkan suatu perusahaan untuk melamar
di perusahaan lain demi memenuhi kebutuhan mereka. Kunci suksesnya kepemimpinan
adalah memenuhi kebutuhan para pekerja sementara mereka diharuskan mencapai
tujuan organisasi.
Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Harold Maslow – Maslow
mengembangkan teori kebutuhannya tahun 1943. Teori tersebut ia bangun
berdasarkan 4 asumsi (anggapan dasar) utama yaitu:
(1) Hanya kebutuhan yang
belum tercapai sajalah yang akan memotivasi orang;
(2) Kebutuhan orang tersusun
dari yang paling mendasar hingga yang paling rumit;
(3) Orang tidak akan
termotivasi untuk memuaskan kebutuhan tingkat tingginya jika yang di level
bawahnya belum terpuaskan; dan
(4) Maslow mengasumsikan orang punya 5
klasifikasi kebutuhan, yang disajikan dalam pola hirarkis dari yang paling
rendah hingga yang paling tinggi.
Teori hirarki kebutuhan Maslow menyatakan bahwa orang
termotivasi melalui 5 tingkat kebutuhan – fisiologis, keamanan, kepemilikan,
penghargaan, dan aktualisasi diri, yang rinciannya :
Kebutuhan fisiologis – Merupakan kebutuhan dasar atau primer
setiap orang yaitu udara, makanan, tempat berlindung, seks, dan penghindaran
dari rasa takut.
Kebutuhan keamanan – Bilamana kebutuhan fisiologis telah
terpenuhi, individu lalu memperhatikan keselamatan dan keamanan dirinya.
Kebutuhan memiliki – Setelah memperoleh keselamatan, orang
segera mencari kasih sayang, persahabatan, penerimaan, dan perasaan. Kebutuhan
kepemilikan juga disebut kebutuhan sosial.
Kebutuhan penghargaan – Setelah kebutuhan sosial terpenuhi,
individu fokus pada ego-nya, status, harga diri, pengakuan bagi apa yang ia
miliki, dan perasaan percaya diri dan prestise.
Kebutuhan aktualisasi diri – Tingkat kebutuhan tertinggi
adalah mencapai potensi penuh seseorang. Untuk melakukan ini, seseorang
mengembangkan diri, berprestasi, dan memperoleh kemajuan tertentu di dalam
hidupnya.
Hirarki kebutuhan Maslow umumnya dipelajari di sektor
psikologi dan bisnis karena ia menawarkan teori motivasi manusia yang cukup
kaya dan kepastiannya di tingkat individu. Kendati begitu, karya Maslow
dikritik karena tidak mempertimbangkan bahwa orang dapat berbeda tingkatan kebutuhannya
bergantung kehidupannya masing-masing. Juga, Maslow tidak memperhatikan
kenyataan bahwa orang dapat berbalik dari kebutuhan yang lebih tinggi ke arah
kebutuhan yang lebih rendah.
Kini, pengikut Maslow dan lainnya sadar bahwa kebutuhan
tidak-lah sesederhana seperti 5 tingkatan yang ia susun. Asumsi Maslow kini
telah diperbarui guna merefleksikan pandangan yang berbeda, dan banyak
organisasi saat ini menggunakan variasi dari metode manajemen seperti ia
tawarkan tahun 1943. Maslow juga diakui telah mempengaruhi sejumlah pakar
seperti Douglas McGregor, Rensis Likert, dan Peter Drucker.
Bagaimana teori hirarki kebutuhan Maslow diterapkan pada
ranah organisasi atau perusahaan? Kira-kira gambaran piramidalnya sebagai
berikut :
Teori Dua Faktor – Teori 2 Faktor dikembangkan oleh
Frederick Herzberg tahun 1960-an. Herzberg mengkombinasikan kebutuhan tingkat
rendah ke dalam satu klasifikasi yang ia sebut Hygiene-Maintenance, dan
kebutuhan tingkat tinggi ke dalam satu klasifikasi yang dia sebut Motivator.
Teori Dua Faktor berpendapat bahwa orang termotivasi oleh motivator ketimbang
faktor maintenance-hygiene.
Bagi Herzberg, faktor maintenance-hygiene juga dapat disebut
sebagai motivator yang bersifat ekstrinsik karena motivasi tersebut datang dari
luar diri pekerja atau pekerjaan itu sendiri. Motivasi ekstrinsik ini termasuk
gaji, keamanan pekerjaan, jabatan, kondisi kerja, jaminan perusahaan, dan
hubungan kerja. Faktor-faktor ini berhubungan dengan hal memenuhi kebutuhan
tingkat rendah.
Bagi Herzberg pula, faktor Motivator disebut sebagai
motivator intrinsik karena motivasi tersebut datang dari dalam diri pekerja
melalui pekerjaan itu sendiri. Motivator instrinsik termasuk prestasi,
pengakuan, tantangan, dan kemajuan. Faktor-faktor ini berhubungan dalam
pemenuhan kebutuhan tingkat tinggi dan lebih baik dalam memberikan motivasi
ketimbang faktor-faktor ekstrinsik. Jika seorang pekerja melakukan pekerjaan
secara benar bahkan lebih dari yang diharapkan, maka reward akan diperoleh
adalah pengumuman atasan atas prestasinya tersebut. Kira-kira demikian contoh
dari motivasi intrinsik tersebut.
Model motivasi Dua Faktor Herzberg didasarkan pada riset,
yang menyatakan ketidaksetujuan atas pandangan tradisional yang menganggap kepuasan dan ketidakpuasan berada selalu
berada dalam posisi yang saling berseberangan pada satu kontinum (model satu
dimensi). Bagi mereka, terdapat 2 kontinum: yaitu kontinum bukan tak puas oleh
lingkungan (maintenance) hingga ke arah tak puas, dan dari terpuaskan oleh
pekerjaan itu sendiri (termotivasi) hingga tak terpuaskan (tak termotivasi).
Pekerja berada pada kontinum tidak puas hingga bukan tidak
puas dengan lingkungannya. Herzberg berdalih bahwa sekadar menyediakan faktor
maintenance (pemeliharaan) akan mempertahankan pekerja untuk tetap menjadi
tidak puas, dan hal tersebut tidak akan membuat mereka terpuaskan atau
memotivasi mereka.
Sehubungan dengan faktor-faktor pemeliharaan, Herzberg yakin
bahwa jika pekerja yang dianggap rendah kinerjanya lalu diberikan kenaikan
gaji, maka mereka hanya akan beranjak ke posisi dari tak puas menjadi bukannya
tak puas. Namun, setelah ditunggu sekian lama, pekerja tersebut tidak juga
menunjukkan peningkatan kinerja. Hal ini terjadi karena perhatian hanya
diberikan secara satu dimensi. Manajemen perlu pula memperhatikan faktor-faktor
motivator agar menjadi tinggi sehingga pekerja menjadi termotivasi. Sehingga
Herzberg berkata bahwa manajemen harus fokus pada satu-satunya motivator :
Pekerjaan itu sendiri. Skema motivasi dari Herzberg sebagai berikut:
Pandangan umum bahwa uang merupakan motivator menganggap
bahwa uang berdampak lebih pada sejumlah orang ketimbang lainnya, dan ia akan
memotivasi sejumlah pekerja. Kendati demikian, uang bukan satu-satunya yang
memotivasi pekerja untuk bekerja lebih keras. Pernahkah anda beroleh kenaikan
gaji? Apakah dengan kenaikan tersebut, anda lebih termotivasi sehingga rajin
bekerja dan produktif? Uang memiliki batasan dalam kemampuannya memotivasi.
Berapa banyak guru yang sudah tersertifikasi tetapi tetap tidak juga
menunjukkan peningkatan kinerjanya terhadap peserta didik?
Teori Kebutuhan Diperoleh – Teori Kebutuhan Diperoleh
berpendapat bahwa orang termotivasi oleh kebutuhan mereka baik karena untuk
prestasi, kekuasaan, dan afiliasi. Teori ini secara garis besar sama dengan
teori prestasi (nAch) dari David McClelland. Namun, McClelland bukanlah
satu-satunya penyumbang utama Teori Kebutuhan Diperoleh ini. Selain McClelland,
teori ini juga dikembangkan oleh Henry Murray untuk kemudian diadaptasi oleh
John Atkinson.
Penting untuk pula memahami seberapa dekat hubungan antara
sifat, perilaku, dan motivasi. Kebutuhan Diperoleh juga secara luas
diklasifikasikan sebagai bentuk hubungan antara sifat dengan motivasi sejak
McClelland dan lainnya yakin bahwa kebutuhan sesungguhnya lebih didasarkan pada
sifat personal seseorang. Setiap orang punya tingkat kebutuhan yang
berbeda-beda.
Kebutuhan afiliasi McClelland secara esensial sama dengan
kebutuhan kepemilikan dari Maslow; kekuasaan dan prestasi berhubungan dengan
perhargaan, aktualisasi diri, dan perkembangan diri. Teori motivasi McClelland
tidak memasukkan kebutuhan tingkat rendah seperti fisiologis dan keamanan.
Teori Kebutuhan Diperoleh menyatakan bahwa semua orang punya
kebutuhan untuk berprestasi, berkuasa, dan berafiliasi, tetapi berbeda
derajatnya.
Terdapat sejumlah fenomena yang mengindikasikan bahwa pria
cenderung lebih berorientasi pada prestasi dan kekuasaan sementara perempuan
cenderung lebih berorientasi hubungan. Sejumlah gagasan dasar bagi pemotivasian
pekerja harus didasarkan pada upaya pemenuhan kebutuhan dominan mereka, dalam
mana:
- Memotivasi pekerja
dengan nAch tinggi. Berikan mereka tugas yang menantang dan bersifat tidak
rutin, dengan tujuan yang jelas dan bisa dicapai. Berikan mereka umpan balik
yang sering dan cepat mengenai kinerja yang mereka tunjukkan. Secara
terus-menerus, tingkatkan pertanggungjawaban mereka dalam melakukan hal baru.
- Memotivasi pekerja dengan nPow (berkuasa) tinggi. Biarkan
mereka berencana dan mengendalikan pekerjaan mereka sebisa mungkin. Coba
libatkan mereka dalam pengambilan keputusan, utamanya tatkala mereka terkena
dampak dari keputusan tersebut. Mereka cenderung menunjukkan kinerja terbaiknya
sendiri ketimbang bersama anggota tim. Coba tempatkan mereka pada keseluruhan
pekerjaan, bukan sebagian dari pekerjaan.
- Memotivasi pekerja
dengan nAff (afiliasi) tinggi. Pastikan mereka bekerja sebagai bagian dari tim.
Mereka merinci kepuasannya sendiri atas orang lain dengan mana mereka bekerja
ketimbang dari pekerjaan itu sendiri. Berikan mereka pujian dan pengakuan yang
besar. Delegasikan pertanggungjawaban untuk melakukan orientasi dan pelatihan
pekerja baru pada mereka.
Teori-teori Motivasi Proses
Teori-teori motivasi proses fokus pada upaya memahami
bagaimana pekerja menentukan perilakunya dalam upaya memenuhi kebutuhan mereka.
Teori-teori motivasi proses lebih rumit ketimbang teori-teori motivasi
pemuasan. Teori-teori motivasi pemuasan secara sederhana difokuskan pada
pengidentifikasian dan pemahaman atas kebutuhan manusia. Teori-teori motivasi
proses beranjak lebih jauh dengan berupaya memahami mengapa orang punya
kebutuhan yang berbeda, mengapa mereka perlu perubahan, bagaimana dan mengapa
orang memilih mencoba memuaskan kebutuhannya dengan aneka cara, proses-proses
mental manusia saat mereka coba memahami situasi, dan bagaimana mereka menilai
kepuasan atas kebutuhannya sendiri.
Teori Equitas – Pekerja ingin diperlakukan secara adil. Jika
pekerja mengira keputusan organisasi dan tindakan manajerial tidak adil, maka
mereka akan mengalami rasa marah dan dendam. Pekerja harus yakin bahwa mereka
diperlakukan secara adil jika mereka mau bekerja bersama secara efektif. Teori
Ekuitas sesungguhnya merupakan teori motivasi dari J. Stacy Adams, di mana
pekerja dikatakan termotivasi untuk mencari kesamaan sosial dalam hal reward
yang mereka terima (output) bagi kinerja yang mereka tunjukkan (input). Teori
Equitas berpendapat bahwa orang termotivasi tatkala mereka menganggap input
sama dengan output.
Lewat proses teori equitas, orang memperbandingkan input
mereka (upaya, pengalaman, senioritas, status, kecerdasan) dan output (pujian,
pengakuan, gaji, keuntungan, promosi, peningkatan status, dukungan supervisor)
dengan apa yang berlaku pada pekerja lain.
Individu lain yang kesetaraannya berusaha seorang pekerja
perbandingkan dapat berupa rekan kerja atau kelompok kerja yang sama atau
berbeda organisasi, bahkan dalam situasi yang hipotesis (“seandainya ....”).
Kata yang kerap digunakan dalam konteks kesetaraan ini adalah anggapan bukan
aktual dari input dan output. Orang lain mungkin menganggap bahwa Equitas
(kesamaan) adalah ada sehingga menyatakan bahwa orang yang mengeluh tentang
ketidaksetaraan adalah salah.
Distribusi gaji yang equitable (sama) adalah penting bagi
organisasi. Sayangnya, banyak pekerja cenderung menginflasikan
(melebih-lebihkan) upaya atau kinerja mereka tatkala diperbandingkan dengan
orang lain. Pekerja juga cenderung menganggap rendah apa yang orang lain capai.
Pekerja bisa jadi sangat termotivasi dan terpuaskan hingga suatu saat mereka
menemukan situasi di mana orang lain menerima lebih baik ketimbang mereka di
posisi yang setara.
Perbandingan dengan orang lain membawa seseorang pada tiga
kesimpulan:
(1) pekerja underrewarded (kurang dihargai);
(2) pekerja
overrewarded (dihargai secara berlebihan); dan
(3) pekerja equitably rewarded
(dihargai sebagaimanamestinya).
Teori Ekspektansi – Teori Ekspektansi didasarkan pada rumus
Victor Vroom yaitu motivasi = ekspektansi x instrumentalitas x valensi. Teori
Ekspektansi berpendapat bahwa orang termotivasi tatkala mereka yakin bahwa
ketika mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya, mereka akan mendapat reward,
dan reward tersebut akibat mereka melakukan tugas sebanding dengan usahanya.
Teori ini berdasar pada asumsi berikut: Baik faktor internal
(kebutuhan) dan eksternal (lingkungan) berdampak pada perilaku; perilaku adalah
keputusan individu; orang punya perbedaan kebutuhan, hasrat, dan tujuan; dan orang membuat keputusan
berdasarkan anggapan mereka terhadap hasil (outcome). Teori Ekspektansi terus
populer hingga saat ini.
Terdapat 3 variabel yang harus memenuhi syarat dalam rumus
Vroom agar motivasi terjadi, yaitu :
- Ekspektansi (pengharapan) mengacu pada anggapan seseorang
seputar kemampuannya (kemungkinannya) untuk menyelesaikan suatu tujuan.
Umumnya, semakin tinggi pengharapan, semakin baik kesempatan munculnya
motivasi. Tatkala pekerja tidak yakin bahwa mereka dapat menyelesaikan tujuan,
mereka tidak akan termotivasi untuk mencobanya.
- Instrumentalitas mengacu pada keyakinan bahwa kinerja akan
berujung pada reward. Umumnya, semakin tinggi instrumentalitas seseorang,
semakin besar kesempatan munculnya motivasi. Jika pekerja yakin mendapat
reward, maka pada diri mereka akan
muncul motivasi. Tatkala mereka tidak yakin, pekerja tidak akan termotivasi.
Contoh, Jokoy yakin ia akan menjadi manajer yang baik dan ingin beroleh promosi.
Kendati demikian, Jokoy punya kendali lain di luar dirinya yang menyatakan
bahwa promosi hanya bisa dicapai melalui kerja keras. Jokoy benci kerja keras.
Dengan demikian, Jokoy tidak akan termotivasi untuk bekerja demi promosi
tersebut.
- Valensi mengacu pada nilai yang seseorang posisikan selaku
hasil atau reward. Umumnya, semakin tinggi nilai (pentingnya) suatu outcome
(hasil) atau reward, semakin baik kesempatan munculnya motivasi. Contoh,
seorang supervisor bernama Gadissa, ingin seorang pekerja bernama Cantika,
untuk bekerja keras. Jika Cantika ingin beroleh promosi, ia mungkin akan
termotivasi. Kendati begitu, jika suatu promosi tidak penting bagi Cantika,
promosi tersebut tidak akan memotivasi Cantika.
Teori Tujuan – Riset yang diadakan oleh E.A. Locke dan
sejawatnya menyingkap bahwa latar belakang suatu tujuan punya efek positif atas
motivasi dan kinerja. Prestasi tinggi akan memotivasi individu untuk secara
konsisten terlibat dalam perancangan tujuan. Teori Tujuan berpendapat bahwa
tujuan spesifik dan rumit akan memotivasi orang. Perilaku kita punya tujuan
yang mana biasanya demi memenuhi kebutuhan. Sasaran memberi kita pemahaman akan
tujuan sebagaimana pada mengapa kita bekerja untuk memenuhi tugas yang
diberikan.
Teori Penguatan
Seorang teoretisi penguatan bernama Burrhus Frederic Skinner,
menyatakan bahwa untuk memotivasi pekerja tidaklah perlu-perlu amat
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan (teori motivasi pemuasan) atau juga
tidak perlu-perlu amat memahami bagaimana pekerja memilih perilaku guna
memenuhi kebutuhan tersebut (teori motivasi proses). Apa yang manajer perlu
untuk lakukan hanyalah memahami hubungan antara pemberian perilaku tertentu dan
akibat-akibat yang ditimbulaknnya, untuk kemudian merancang suatu kontijensi
yang menguatkan perilaku yang diinginkan dan menghentikan perilaku yang tidak
diinginkan.
Teori Penguatan berpendapat bahwa melalui akibat-akibat dari
suatu perilaku, orang akan termotivasi untuk berbuat dengan cara yang sudah
ditentukan sebelumnya. Teori penguatan menggunakan modifikasi perilaku
(penerapan teori penguatan agar pekerja melakukan apa yang pemberi perilaku
ingin mereka lakukan) dan kondisi operasi (jenis dan jadual penguatan). Skinner
menyatakan bahwa perilaku dapat dipelajari lewat pengalaman seseorang akan
akibat positif ataupun negatif dari suatu perilaku. Tiga komponen dalam
kerangka Skinner sebagai berikut :
Metaanalisis rises empiris terkini selama lebih 20 tahun
menemukan bahwa teori penguatan mampu meningkatkan kinerja sebesar 17%. Sebab
itu, teori penguatan dapat dijadikan prediktor (penentu) yang konsisten atas
perilaku kerja. Dalam bagan di atas, perilaku adalah fungsi dari
akibat-akibatnya sendiri. Pekerja belajar apa perilaku yang harus mereka
tunjukkan, dan bukan yang mereka kehendaki sebagai hasil atau akibat atas
pemberian perilaku tertentu.
Jenis-jenis Penguatan
Positif – Suatu metode pemberdayaan perilaku secara
terus-menerus adalah dengan menawarkan akibat yang menarik (reward) bagi
kinerja yang diinginkan. Contoh, seorang pekerja datang ontime untuk rapat dan
diberi reward oleh manajer berupa ucapan terima kasih. Pujian digunakan guna
melakukan penguatan. Penguatan lainnya adalah gaji, promosi, cuti, dan
peningkatan status. Penguatan positif merupakan hasil dari hasil positif, dan
merupakan motivator terbaik bagi peningkatan produktivitas. Pemberian pujian
merupakan bentuk penguatan positif.
Penghindaran – Penghindaran juga disebut penguatan negatif.
Sebagaimana dengan penguatan positif, pekerja diberdayakan untuk meneruskan
perilaku yang diinginkan. Pekerja menghindari akibat-akibat negatif. Contoh,
seorang pekerja tepat waktu untuk rapat guna menghindarkan diri dari penguatan
negatif, seperti teguran atau dijewer telinganya oleh atasan. Aturan didesain
agar pekerja menghindari perilaku tertentu. Kendati begitu, aturan bukanlah
penghukuman. Penghukuman diberikan hanya jika aturan dilanggar. Penghindaran
ada di dalam sisi pekerja, di mana mereka berusaha menghindar dari situasi yang
tidak mereka inginkan.
Pemusnahan – Ketimbang memberdayakan perilaku yang
diinginkan, pemusnahan merupakan upaya mengurangi atau menghilangkan perilaku
yang tidak diinginkan dengan menahan penguatan tatkala perilaku muncul. Contoh,
seorang pekerja yang telat untuk rapat tidak diberi reward dengan pujian. Atau
manajer menahan reward nilai, seperti penaikan upah, hingga saat pekerja
menampilkan kinerja sesuai standar. Dari cara pandang lainnya, manajer yang
tidak mereward suatu kinerja baik yang ditunjukkan pekerja dapat berakibat
musnahnya perilaku tersebut. Dengan kata lain, jika anda mengabaikan kinerja
pegawai yang baik, kinerja baik tersebut akan terhenti akibat pekerja berpikir
“mengapa saya harus melakukan kinerja bagus jika reward tidak kudapatkan?”
Sumber Referensi :
(*) Ellen A. Ellen A. Benowitz, Principles of Management (New York: Hungry Minds,
2001).Benowitz, p.127.
(*) John R. Schemerhorn, James G. Hunt, Richard N. Osborn,
Organizational Behavior, 7th Edition (Phoenix : John Wiley & Sons, 2002) ,
p.147.
(*) Laurie J. Mullins, Management and Organisational
Behavior, 7th Edition, (Essex: Pearson Education Limited, 2005) p.471.
(*) Martin V. Covington, Making the Grade: A Self-Worth
Perspective on Motivation and School Reform, (New York: Cambridge University
Press 1992) p.12-3. Lihat juga Robert J. Marzano, What Works in School:
Translating Research into Action, (Virginia: Association for Supervision and
Curriculum Development, 2003) p.144.
(*) Jere E. Brophy, Motivating Student to Learn, (New
Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc, 2004) p. 4.
(*) Donna Walker Tileston, What Every Teacher Should Know
about Student Motivation, (California: Corwin Press, 2004) p.2-5.
(*) Robert N. Lussier and Christopher F. Achua, Leadership:
Theory, Application, and Skill Development, 4th Edition (Mason: South-Western
Cengage Learning, 2010) p.81.
(*) Laurie J. Mullins, op.cit. Jika diseling dengan footnote
lain, tulisan ini mendasarkan dirinya pada Mullins ini.
(*) http://bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html
(*) http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108909-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-motivasi/
Langganan:
Postingan (Atom)