Pada suatu ketika Rasulullah mendatangi orang yang sakit, lalu beliau bersabda: "Sungguh aku mengetahui apa yang terjadi padanya, keringat dingin keluar daripadanya, menunjukan tajamnya pisau kematian yang sangat menyakitkan." Ali karramallahu wajhah mengingatkan akan kematian, ia berkata: "Jika Anda tidak mati dalam berperang, Anda pun akan mati. Demi Tuhan yang setiap jiwa berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, seribu kali pukulan, lebih ringan sakitnya daripada detik-detik kematian seseorang yang terbaring diatas ranjang." Auza'i berkata: " Telah sampai khabar kepadaku, bahwa seseorang Mayit masih merasakan sakitnya kematian selama ia belum dibangkitkan dari kuburnya." Saddad bin Aus berkata: "Kematian merupakan kondisi dan peristiwa yang sangat mengerikan yang terjadi diantara dunia dan akhirat bagi orang yang beriman, ia lebih baik sakit daripada digergaji, dipangkas dengan gunting, digoncang didalam air yang mendidih. Seandainya seorang mayit mampu menceritakan sakitnya kematian pada penduduk dunia, tentu mereka tidak akan bisa hidup tenang dan tidak pula dapat tidur nyenyak." Nabi Muhammad SAW. bersabda: " Mati mendadak kenyamanan tersendiri bagi orang yang beriman, dan kerugian besar bagi orang yang DURHAKA."
Diriwayatkan dari Makhul dari Nabi saw. , beliau bersabda: " Seandainya satu rambut dari rambut-rambutnya mayit diletakkan pada ahli langit dan bumi, tentu mereka akan mati atas ijin Allah, karena setiap rambut dari orang yang mati, tidaklah terjatuh pada sesuatu melainkan ia akan mati pula ". Dan diriwayatkan: " Seandainya satu tetes dari sakitnya kematian dijatuhkan pada gunung-gunung didunia, tentu gunung-gunung itu akan hancur. " Diriwayatkan, bahwa ketika ibrahim as. wafat, Allah swt. berfirman kepadanya: " Bagaimana Anda mendapatkan sakitnya kematian, wahai kekasihku?" Dia menjawab:" Bagaikan sujen sate dari besi yang terbakar lalu ditusukkan kedalam bulu-bulu basah, lalu ditarik." Allah berfirman: " Padahal Aku telah meringankannya bagi Anda."
Diriwayatkan dari Musa as. sesungguhnya ketika ruhnya didatangkan kepada Allah, Tuhannya berfirman kepadanya: " Wahai Musa, bagaimana Anda mendapatkan kematian?" Musa berkata: "Aku dapati diriku bagaikan burung pipit yang digoreng dibolak-balik ditempat penggorengan (wajan), tidaklah dia mati lalu istirahat dan tidak pula selamat lalu terbang." Menurut riwayat lain, Musa berkata: " Aku dapati diriku bagaikan kambing hidup yang dikuliti oleh tukang jagal."
Diriwayatkan dari Nabi saw. , bahwa ketika beliau sakit keras menjelang kematiannya, sementara disisi beliau terdapat gelas berisi air, lalu beliau memasukkan jari kedalam air gelas, kemudian mengusapkannya pada wajahnya yang mulia, seraya berdoa: " Ya Allah, ringankan sakaratul maut bagiku." Sementara Fathimah yang berada di sisi beliau berkata: " Betapa dukanya diriku, karena kedukaanmu, wahai ayahku." Beliau bersabda: " Tidak ada kedukaan bagi ayahmu setelah hari ini, wahai anakku?"
Umar ra. berkata kepada Ka'ab Al-Akhbar: " Wahai Ka'ab, ceritakanlah kepadaku tentang kematian." Ka'ab berkata: " Ya, baiklah wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kematian itu bagaikan dahan yang banyak durinya, lalu dimasukkan kedalam lubang seseorang, kemudian dikeluar masukkan, hingga tertariklah yang ditarik dan tertinggallah yang tertinggal."
Dahsyatnya kecemasan dan kebingungan pada detik-detik kematian pada dasarnya ada tiga macam, yaitu:
- Kedahsyatan dan kerasnya rasa sakit pada waktu naza' , sebagaimana yang telah disebutkan diatas.
- Ketakutan terhadap bentuk rupa Malaikat Maut.
Ketakutan dan kecemasan yang luar biasa menerobos masuk mencekam hati, ketika melihat bentuk rupa Malaikat Maut. Seandainya seseorang melihat bentuk Malaikat Maut yang akan mencabut ruh manusia yang DURHAKA, tentu ia tidak akan mampu melihatnya, sekalipun ia adalah orang besar dan kuat.
Diriwayatkan dari Ibrahim Al-Khalil as. ia berkata kepada Malaikat Maut: " Bisakah Anda memperlihatkan kepadaku bentuk rupa Anda ketika mencabut ruh orang yang DURHAKA?" Malaikat Maut berkata: "Anda tidak akan mampu melihatnya." Ibrahim berkata: " Tetapi baiklah aku ingin melihatnya. Lalu aku berpaling darinya dan dia pun berpaling dariku, ketika aku menoleh dan menghadap padanya lagi, tiba-tiba aku melihat bentuk rupa orang laki-laki hitam tinggi besar, berpakaian seba hitam, baunya sangat busuk, dari mulutnya keluar asap dan api yang menyala-nyala, lalu Ibrahim jatuh pingsan. Setelah sadar, ia melihat Malaikat Maut sudah berubah bentuk sebagaimana pertama kali. Ibrahim berkata: " Hai Malaikat Maut, seandainya Anda tidak datang untuk mencabut nyawa orang yang DURHAKA, tetapi sesungguhnya ketika ia melihat Anda saja sudah cukup dapat membuatnya binasa."
Diceritakan dari para nabi tentang kondisi sakaratul maut atau pada saat naza', sesungguhnya bentuk rupa Malaikat Maut pada waktu itu, seandainya seseorang melihatnya diwaktu tidur, tentu seluruh sisa umur menjadi menyumbat di kerongkongannya. Lalu bagaimana bila ia melihatnya pada saat yang sangat menegangkan dan amat dahsyat (sakaratul maut)? Sementara bagi orang yang taat, dia akan melihat Malaikat Maut itu dalam bentuknya yang paling bagus dan paling indah.
Ikrimah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. , Sesungguhnya Ibrahim as. adalah seorang laki-laki pencemburu, ketika dia keluar rumah selalu mengunci pintunya, pada suatu hari ketika ia kembali pulang kerumahnya, ia dapati ada seorang laki-laki didalam satu ruangan rumahnya, lalu Ibrahim as. berkata: " Siapakah yang memasukkan Anda ke dalam rumahku?" Ia menjawab: Aku penghuni rumah ini, Aku masuk rumah ini atas perintah Tuhanku dan Tuhan pemilik rumah ini." Ibrahim as. berkata: " Malaikat siapakah Anda ini?" Ia menjawab: " Aku adalah Malaikat Maut." Ibrahim bertanya: " Apakah Anda dapat memperlihatkan rupa Anda ketika mencabut ruh orang mukmin?" Ia menjawab: Ya." Kemudian ia berpaling dariku dan aku pun berpaling daripadanya, ketika aku menoleh kepadanya, tiba-tiba aku melihat sosok seorang pemuda yang berwajah tampan nan rupawan, bajunya sangat indah dan harum baunya. Lalu Ibrahim as. berkata: " Wahai Malaikat Maut, tidaklah Anda menjumpai seseorang menjelang kematiannya, melainkan bentuk Anda itu sudah cukup baginya untuk membuatnya mati." Pada saat yang kritis itu seseorang juga diperlihatkan pada dua Malaikat Hafazhah. Wahib berkata: Sesungguhnya telah sampai keterangan kepadaku, bahwa tidaklah ada seorang mayit ketika menjelang kematiannya, melainkan ia pasti melihat dua malaikat yang mencatat amal-amalnyaq ( Malaikat Hafazhah ). Jika ia adalah orang yang berbakti kepada Tuhannya, dua malaikat itu berkata kepadanya: " Kami sampaikan kepada Anda, semoga Allah membalas Anda dengan balasan yang baik. Betapa banyak majlis kebenaran yang Anda lakukan dan kami selalu mencatatnya buat Anda, dan betapa banyak amal saleh yang Anda lakukan yang telah kami catat buat Anda." Dan apabila orang tersebut adalah orang yang DURHAKA, maka kedua malaikat itu berkata padanya: " Kami sampaikan kepada Anda, semoga Allah tidak memberikan balasan yang baik kepada Anda, betapa banyak majlis kejahatan yang Anda lakukan yang semuanya telah kami catat buat Anda, betapa banyak kejahatan-kejahatan yang Anda lakukan, betapa banyak kekejian-kekejian yang Anda perdengarkan kepada kami yang semuanya telah kami catat untuk Anda, maka dengan catatan buku amal Anda ini, Anda tidak akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah swt. maka ketika itu orang tersebut matanya menjadi terbelalak, melihat kedua malaikat tersebut dan iapun tidak akan kembali ke dunia untuk SELAMA-LAMANYA.
Dahsyatnya ketakutan orang yang DURHAKA, ketika melihat tempatnya di NERAKA, sementara ia dalam kondisi sakaratul maut yang demikian itu cukup memporak-porandakan dan membuatnya hancur, berbagai perasaan yang mengerikan campur baur, mereka menjadi hina dina dan tak berdaya mengantarkan kepergian ruhnya yang keluar dari jasad. Tatapi ruh itu tidak akan keluar sebelum mereka mendengarkan seruan Malaikat Maut akan salah satu kemungkinan dari dua manusia. Dan dua kemungkinan seruan bagi manusia itu ialah: " Berbahagialah Anda dengan Neraka, wahai musuh Allah"; Berbahagialah Anda dengan surga, wahai kekasih Allah." Nabi saw. bersabda: " Salah seorang dari Anda semua tidak akan keluar dari dunia ( mati ) sampai ia mengetahui dimana tempat kembalinya, dan melihat tempat duduknya dari surga atau neraka."
Sumber: Al- Ghazali, Menyingkap Rahasia Qolbu- Dahsyatnya Sakaratul Maut Hal.290
Tidak ada komentar:
Posting Komentar