Pada intinya, diet itu harus menyenangkan, variatif, kreatif, tidak membosankan, dan tentu harus sehat. Diet sehat berarti tidak membuat orang yang sedang melakukan diet kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Banyak orang melakukan diet ketat sampai lupa bahwa tubuh juga membutuhkan asupan kalori baik dari lemak, karbohidrat, maupun protein yang mencukupi.
Tiga Macam Diet Kalori
Adalah sebuah hukum emas dalam usaha mengurangi berat badan, yaitu bahwa kalori yang masuk kedalam tubuh harus lebih kecil dibanding kalori yang terbakar dan keluar dari tubuh. Jika hal itu terjadi, bisa dipastikan bahwa program Anda mengurangi berat badan dan membentuk badan yang ideal tidak hanya sebatas mimpi.
Kebutuhan akan kalori juga sangat berpegaruh saat menentukan program diet seperti apa yang cocok dengan tubuh Anda. Sebagai contoh, jika Anda melakukan tiga metode diet yang berbeda dalam jangka waktu yang berlainan dan masing-masing metode itu meletakkan perhatian pada salah satu makronutrien seperti karbohidrat, protein, atau lemak, maka efek antara satu metode dengan metode yang lain akan berbeda jika dibandingkan.
Diet Karbohidrat. Dengan menyandarkan kebutuhan kalori tubuh hanya dari karbohidrat, maka pengaruh terbesarnya akan terasa pada kandungan gula darah Anda. Kalori yang diperoleh dari karbohidrat akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Hal tersebut tentu akan berpengaruh akan pada sekresi hormon insulin yang berfungsi untuk mengolah glukosa yang masuk dalam tubuh.
Sebagian besar karbohidrat yang telah diolah oleh insulin itu akan disimpan sebagai glikogen dalam jaringan otot dan organ hati. Namun, jika kedua tempat itu sudah tidak bisa menampungnya, maka kelebihannya akan menjadi lemak. Jadi, jangan mengira jika orang yang hanya makan nasi atau roti saja, tubuhnya tidak bisa menjadi gemuk atau berlemak. Selain itu, kadar insulin yang tinggi akan terpacu oleh tingginya karbohidrat akan menyebabkan berhentinya pembakaran lemak sebagai tenaga. Al hasil, lemak justru akan menumpuk disana-sini.
Diet tinggi karbohidrat namun rendah asupan protein seperti diatas juga menyebabkan berkurangnya daya tubuh membentuk sel dan memperbaiki sel yang rusak. Protein bertugas sebagai pembangun sel tubuh yang utama. Karena tubuh adalah struktur yang dinamis, berarti sel-sel tubuh tertentu akan rusak dan memperbaiki diri. Kekurangan protein sangat berpengaruh buat regenerasi sel yang rusak, terutama untuk sel pembentukan jaringan otot. Jaringan sel otot adalah jaringan sel yang paling aktif beregenerasi di dalam tubuh.
Diet Protein. Jika diet Anda dititikberatkan pada protein yang juga merupakan makronutrien, maka konsekuensinya, kadar asam amino dalam tubuh Anda yang akan naik. Hal itu akan berpenaruh pada sekresi glucagon, yaitu hormon yang berfungsi untuk mengurangi kadar inusilin. Hasilnya, peredaran glukosa dalam hati akan terpengaruh sehingga kadar juga akan naik. Asam amino dalam aliran darah juga akan mempengaruhi sekresi insulin yang berpengaruh pada daya asup asam amino dalam jaringan tubuh.
Praktiknya sangat sulit untuk tetap melakukan diet tinggi protein dalam jangka waktu lama. Selain karena menyebabkan kekurangan nutrisi yang mungkin disebabkan karena kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayur, juga karena sebagian besar bahan makanan yang mengandung protein tinggi biasanya memiliki kandungan lemak yang tinggi pula, seperti daging, susu, dan telur.
Diet Lemak. Apabila diet lemak yang menjadi acuan, kadar asam lemak dalam darah akan naik. Kenaikan itu tidak akan berpengaruh pada kadar insulin ataupun glucagon melainkan berpengaruh pada meningkatnya asam lemak yang tetap akan menyebabkan kandungan lemak dalam tubuh relatif tinggi.
Nah, untuk hasil yang terbaik, kita harus mengkombinasikan tiga macam metode diet nutrisi makro tersebut. Gabungkan ketiganya dengan cara mengkonsumsi sedikit karbohidrat, sedikit lebih banyak protein, dan kurangi lemak sedapat mungkin. Jika dibuat takaran akan menghasilkan persentase seperti ini, 30-40% kalori hendaknya berasal dari bahan makanan berkarbohidrat, 30-50% kalori kita peroleh dari protein, dan sekitar 20-30% kalori merupakan hasil asupan makanan yang berlemak.
Imbangi Dengan Olahraga
Diet sehat hanya dapat diperoleh jika di imbangi dengan berolahraga secara teratur. Gerakan-gerakan otot pada saat berolahraga selain melatih konstraksi otot, juga berfungsi untuk membakar lemak disekitar bagian tubuh itu sebagai akibat dari panas yang dihasilkan dari konstraksi otot secara teratur.
Untuk mengoptimalkan pembakaran lemak tersebut. Anda dapat menggunakan produk-produk suplemen herbal yang membantu mengaktifkan kelenjar kerigat, sehingga proses pembakaran lemak dapat berlangsung lebih efektif.
Diluar itu semua, hidup haruslah dinikmati. Berolahraga, diet, sekaligus menikmati makanan-makanan sehat secara bersamaan akan menjadi sangat menyenangkan jika semuanya dilakukan dengan teratur dan tidak berlebihahan. Saatnya kita bersahabat dengan kalori, menjadikannya sebagai teman yang berguna namun tidak menyusahkan kita. Tetap sehat, tetap bersemangat!!!.